Menlu Sebut 79 WNI di Lebanon Berhasil Dievakuasi per 10 Oktober 2024
Menlu RI Retno Marsudi mengatakan sebanyak 79 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Lebanon telah berhasil dievakuasi per 10 Oktober 2024.
IDXChannel - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan sebanyak 79 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Lebanon telah berhasil dievakuasi per 10 Oktober 2024.
"Dengan demikian WNI yang sudah berhasil dievakuasi per 10 Oktober adalah 79 WNI plus satu warga negara asing yang merupakan spouse dari WNI," kata Retno dalam keterangan videonya, Jumat (11/10/2024).
Retno mengatakan bahwa berdasarkan data KBRI Beirut saat ini jumlah WNI di Lebanon masih 85 orang. Mayoritas, WNI tersebut menikah dengan warga negara Lebanon.
"Per saat ini belum ingin dievakuasi," kata Retno.
Retno menjelaskan ada enam gelombang evakuasi yang dilakukan pemerintah terhadap WNI yang tinggal di Lebanon. Pada gelombang pertama hingga ketiga WNI yang berhasil dievakuasi sebanyak 25 orang.
"KBRI melakukan evakuasi 25 WNI melalui jalur udara secara bertahap. Jadi menggunakan pesawat komersial secara bertahap. Gelombang pertama 10 Agustus 13 WNI, Gelombang kedua 18 Agustus 7 WNI Gelombang ketiga 28 Agustus 5 WNI," kata dia.
Lalu pada saat pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah meninggal pada 27 September 2024, pemerintah pusat dan KBRI kembali melakukan koordinasi dan sebanyak 40 WNI menyatakan bersedia untuk di evakuasi.
"Nah kemudian evakuasi terhadap 40 WNI ini yang 25 melalui udara, 40 ini harus dilakukan evakuasi melalui darat karena udara sudah semakin sulit air space sudah buka tutup maka pada saat kita mengambil keputusan mengevakuasi via jalur darat. Jalurnya cukup panjang Beirut, Damaskus, Amman kemudian dari Amman baru terbang ke Jakarta," kata Retno.
"Dari 40 (WNI) itu gelombang keempat tadi satu dua tiga udara, gelombang empat berangkat dari Beirut 20 Oktober 20 WNI. Gelombang kelima berangkat dari Beirut keesokan paginya 3 Oktober 20 WNI ditambah 1 WNA yaitu spouse dari WNI," sambungnya.
Lalu serangan Israel pun semakin intensif khususnya ke daerah Beirut. Dan, kata Retno, KBRI kembali menerima permintaan evakuasi sebanyak 14 WNI.
"Evakuasi dilakukan melalui jalur udara, Beirut Jeddah Dubai Jakarta. Gelombang keenam take off dari Beirut 9 Oktober untuk 14 WNI. Dan sudah tiba kemarin di Soeta pada 10 Oktober," kata Retno.
Lebih lanjut, dia mengatakan evakuasi WNI di Lebanon bersifa volunteer. Artinya, negara berkewajiban untuk menyampaikan situasi terkini, namun keinginan untuk evakuasi tergantung pada WNI yang tinggal di sana.
(Febrina Ratna Iskana)