News

Menpan RB Ingin Posyandu Terapkan AI untuk Permudah Ibu Hamil 

Suparjo Ramalan 26/09/2024 14:30 WIB

MenPANRB Abdullah Azwar Anas ingin Posyandu di Indonesia menerapkan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).

MenPANRB Abdullah Azwar Anas ingin Posyandu di Indonesia menerapkan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) (MNC Media)

IDXChannel - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas ingin pos pelayanan terpadu (posyandu) di Indonesia menerapkan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).

Hal ini untuk mempermudah pemeriksaan dan menangani ibu hamil. Pasalnya hingga saat ini, posyandu masih menggunakan sistem manual untuk memeriksa ibu hamil. 

“Bayangkan ibu-ibu posyandu sekarang, kalau test kadang ngecek, itu belum digital. Jadi masih harus pakai buku," kata Azwar Anas saat gelaran Forum Digital BUMN Summit 2024, Kamis (26/9/2024).

"Terus pas ngecek badan, pemeriksaan berikutnya diberitahu kapan dia kembali ke posyandu. HP-nya bunyi nanti. Inilah maksud kita, ke depan kita dorong seperti ini," katanya.

Banyak manfaat yang diperoleh dari penerapan kecerdasan buatan untuk masyarakat. Dia mencatat, setidaknya ada 12 mata rantai layanan dari teknologi terbarukan tersebut.

Digitalisasi sangat membantu pemerintah untuk memfasilitasi kesehatan masyarakat, baik mengurus asuransi, kelahiran anak, hingga kebutuhan Ibu hamil dan menyusui.

Pemerintah, lanjut dia, akan membidik peta jalan atau roadmap untuk masyarakat digital. Dia memastikan bila sistem teknologi modern ini berhasil diterapkan, maka akan memberi dampak positif bagi rakyat Indonesia. 

“Jadi harapan saya masyarakat digital ini punya roadmap, kalau itu bisa jalan, berarti dampak dari teman-teman ini besar,” katanya. 

Di sektor layanan pendidikan pun juga dapat menjadi mudah mulai dari mendaftar sekolah hingga memasuki perguruan tinggi.

"Tidak lagi ribet harus mengisi berulang," kata dia.

Selain itu, untuk layanan lain seperti mengurus SIM pun dapat dengan mudah menggunakan digital.

"Nah kemarin atas arahan Presiden dan Polri, SKCK, SIM menjadi bagian yang online, orang tidak lagi datang," kata Anas.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE