News

Menteri Basuki Cerita soal Jokowi Akhirnya Pilih IKN di Penajam Paser Utara

Riyan Rizki Roshali 08/08/2024 11:01 WIB

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengenang soal Presiden Jokowi yang akhirnya memilih PPU, Kaltim sebagai ibu kota baru.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengenang soal Presiden Jokowi yang akhirnya memilih PPU, Kaltim sebagai ibu kota baru. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengenang soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akhirnya memilih Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai ibu kota baru menggantikan Jakarta.

Basuki menuturkan, keinginan untuk memindahkan ibu kota negara sudah lama diimpikan sejak Bapak Pendiri Bangsa yang juga Presiden ke-1 RI, Soekarno ke Palangkaraya. Bahkan, saat situasi Indonesia genting, ibu kota pernah pindah ke Yogyakarta dan Bukittinggi.

Kemudian, lanjut Basuki, Presiden ke-2 RI, Soeharto juga ingin memindahkan ibu kota dari Jakarta. Saat itu, Soeharto membuat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 1 Tahun 1997 untuk mendorong kawasan Jonggol, Jawa Barat sebagai Kota Mandiri yang diproyeksikan untuk menjadi ibu kota baru.

"Pak Jokowi tahun 2019 mencanangkan perpindahan IKN ini ke Penajam Paser Utara. Dan kami mendampingi beliau saat surveinya. Tadinya di Gunung Emas Kalteng (Kalimantan Tengah), kemudian Mamuju, kemudian dipilihlah IKN (Ibu Kota Nusantara)," katanya, Kamis (8/8/2024).

Hal itu disampaikan Basuki saat meresmikan Pameran Bersama Arsip Kepresidenan bertajuk, "Mari Kemari ke Nusantara" di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.

Lewat pameran ini, Basuki berharap informasi tentang IKN bisa disebarluaskan, sehingga warga Jakarta dan sekitarnya yang belum bisa ke Kaltim dapat memiliki imajinasi soal ibu kota baru. Dia mengklaim banyak masyarakat yang antusias ingin ke IKN.

"Saya menyaksikan sendiri sampai saat ini begitu banyaknya masyarakat yang ingin melihat IKN. Pada jam ini, ada 680 pemuda Katolik yang sedang bermusyawarah di Balikpapan ingin melihat dan ingin berdoa di IKN, Satgas memfasilitasi itu," kata Basuki.

Basuki menilai pemindahan ibu kota bukan hanya memindahkan gedung, melainkan juga bertransformasi soal cara kerja dan budaya. "Kita mulai membangun dari Masjid Negara, kemudian ada Taman Kusuma Bangsa di mana dua proklamator kita juga membangun di sana," katanya.

Selain itu, Basuki juga menyebut, untuk pertama kalinya Indonesia membangun Istana Negara karena istana presiden yang ada saat ini merupakan buatan penjajah Belanda.

"Istana Negara, Istana Garuda itu menjadi simbol kemandirian kita. Kita membanggakan kalau ada tamu negara. Kita bangun sendiri sebagai budaya Indonesia," ujarnya.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE