News

Minta Masyarakat Waspadai Kasus Gagal Ginjal Akut, Dinkes DKI: Jangan Panik

Muhammad Refi Sandi/MPI 21/10/2022 09:30 WIB

Dinkes DKI meminta masyarakat mewaspadai kasus Gagal Ginjal Akut Atipikal yang biasanya menyerang anak-anak.

Dinkes DKI meminta masyarakat mewaspadai kasus Gagal Ginjal Akut Atipikal yang biasanya menyerang anak-anak.

IDXChannel - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Dwi Oktavia meminta masyarakat mewaspadai kasus Gagal Ginjal Akut Atipikal yang biasanya menyerang anak-anak. Namun, Ia juga menekankan agar masyarakat tidak panik.

"Terkait dengan situasi saat ini, kepada masyarakat kita Ingatkan agar mereka waspada tapi jangan sampai menjadi panik," kata Dwi dalam konferensi pers secara virtual dikutip, Jumat (21/10/2022).

Dwi pun mengingatkan yang terpenting upayakan seluruh keluarga termasuk anak-anak dalam kondisi sehat dan mencegah terinfeksi dari penyakit terutama Gagal Ginjal Akut Atipikal.

"Jangan sampai kemudian misalnya mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, sehingga meningkatkan risiko mengalami sakit infeksi sehingga membutuhkan pengobatan. Yang penting kita berusaha menjaga kesehatan untuk keluarga dan anak kita, cuci tangan sebelum makan dan pastikan makanan yang dikonsumsi sehat dan dimasak sempurna, serta kurangi jajan terlebih jika diragukan kebersihannya," ucap Dwi.

Dwi menambahkan bila anak mengalami gejala demam dapat disiasati dengan kompres hangat dan memastikan cairan dalam tubuh cukup. Dalam artian jika dibutuhkan obat penurun panas sebisa mungkin pilih kemasan tablet atau puyer agar menghidari kemasan sirop sementara waktu.

"Dan orang tua juga perlu segera memeriksakan diri, keluarganya atau memeriksakan anaknya kalau mengalami sakit, dan melakukan kontrol ulang dua sampai tiga hari setelah sakit kalau misal belum ada perbaikan," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti menyebut sebanyak 71 kasus gagal ginjal akut misterius ada di Ibu Kota berdasarkan data Rabu (19/10). 

"Data sementara yang sudah kita olah Januari sampai 19 Oktober kemarin ada 71 kasus terlaporkan 60 kasus (85%) adalah usia balita dan 11 kasus (15%) adalah usia 5-18 tahun," kata Widyastuti di Labkesda DKI, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2022).

Widyastuti menambahkan sebanyak 40 pasien meninggal dunia akibat gagal ginjal akut misterius. Sementara dari 71 kasus 35 diantaranya berdomisili di Jakarta sisanya wilayah penyangga.

"Status terkahir ya 40 meninggal sejak Januari, 16 perawatan, dan 15 sembuh, jenis kelamin sebagian besar laki-laki, kemudian wilayah domisili dari 71 kasus tadi 35 berdomisili di DKI Jakarta, kemudian 9 Banten, Jawa barat 16 kasus, dan Jabodetabek 7 kasus," ucap Widyastuti.

(NDA) 

SHARE