News

Modus Crazy Rich Wahyu Kenzo Tipu 25 Ribu Korban Lewat Robot Trading ATG

Avirista M/Kontributor 16/03/2023 18:39 WIB

Polisi menjelaskan skema cara kerja bisnis robot trading Auto Trade Gold (ATG) milik Wahyu Kenzo yang menjerat 25 ribu korban.

Modus Crazy Rich Wahyu Kenzo Tipu 25 Ribu Korban Lewat Robot Trading ATG. (Foto MNC Media).

IDXChannel - Polisi menjelaskan skema cara kerja bisnis robot trading Auto Trade Gold (ATG) milik Wahyu Kenzo yang menjerat 25 ribu korban dengan kerugian sekira Rp9 triliun.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, skema penipuan yang dilakukan oleh Wahyu Kenzo tersebut kurang lebih seperti skema penipuan ponzi. Di mana mereka mengelabui korbannya dengan mengatakan dikelola di luar negeri, tetapi yang mengelola sistemnya justru dari pihak Wahyu Kenzo sendiri.

"Lebih kurang seperti ponzi. Mereka menyampaikan bahwa uang yang didepositkan itu, akan dikelola di luar negeri. Namun ternyata bukan seperti itu," ucap Budi Hermanto, ditemui di Polresta Malang Kota, pada Kamis (16/3/2023).

Buher sapaan akrabnya mengibaratkan skema bisnis robot trading ATG seperti saat seseorang akan melakukan penarikan uang pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Saat seseorang melakukan penarikan uang tersebut, akan menerima uang secara tunai.

Namun, lanjutnya, pada robot ATG, keuntungan hanya tertera pada layar dan tidak bisa dilakukan penarikan untuk diuangkan. Keuntungan inilah yang diyakini para anggota ATG tersebut datang, tetapi hanya sebatas pada angka yang tertera pada layar tidak bisa dicairkan dalam bentuk uang nyata.

"Misalnya, korban melakukan deposit Rp100 juta dan kemudian menjadi Rp1,5 miliar. Tapi itu tidak bisa dicairkan. Hal ini yang membuat masyarakat masih merasa robot trading ATG memberikan dampak dan hasil yang besar," ungkapnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Febrianto Prayoga mengatakan, sebelum melakukan investasi pada ATG, para korban harus melakukan pembelian produk minuman nutrisi untuk mendapatkan voucher.

"Setelah membeli produk tersebut, korban mengaktivasi voucher yang diberikan robot menggunakan ATG 5.0 yang dikelola manajemen ATG," kata Bayu.

Bayu menjelaskan, setelah akun tersebut aktif, dalam skema yang ditawarkan kepada para korban, uang investasi milik korban itu akan dikelola oleh broker dari luar negeri dan dijanjikan keuntungan yang tinggi.

Namun, lanjutnya, uang investasi para korban tersebut ternyata tidak dikelola oleh broker dari luar negeri, melainkan oleh manajemen ATG. Petugas tidak menemukan adanya transaksi keuangan atas trading yang dilakukan dengan broker luar negeri itu.

Menurut keterangan tersangka Wahyu Kenzo, lanjut Bayu, uang investasi para member yang dijanjikan akan dikelola oleh broker luar negeri tersebut, ternyata dibayarkan kepada member lain yang melakukan penarikan uang atau withdraw.

"Uang deposit atau investasi itu dibayarkan ke member lain untuk penarikan atau withdraw. Jadi, dalam hal ini, uang deposit member dibayarkan untuk member lagi," jelasnya.

Bayu menambahkan, dengan skema tersebut, uang para korban yang dikelola oleh Wahyu Kenzo dibayarkan kepada korban lain sebagai keuntungan. Dengan skema yang dilakukan seperti itu sesungguhnya tidak ada keuntungan yang berasal dari pengelolaan dana.

"Alur uang ini, yang dimaksud dikelola di luar negeri, ternyata dikelola oleh Wahyu Kenzo di dalam negeri. Pembayaran penarikan atau withdraw, bukan dari keuntungan, tapi dari uang member lain yang masuk," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, Polresta Malang Kota telah menetapkan dua tersangka yakni Wahyu Kenzo selaku pemilik ATG dan Raymound Enovan sebagai founder atau manajer wilayah. Keduanya ditetapkan tersangka setelah polisi memeriksa sejumlah saksi dan keterangan para korban, lengkap dengan dokumen yang diamankan.

Polisi telah melakukan pemeriksaan dua orang dari istri Wahyu Kenzo dan anak buahnya Desi yang bertugas sebagai pengepul atau koordinator uang yang disetorkan oleh anggota ATG.

Pemeriksaan terhadap perempuan bernama Anggie Maulida itu seputar aset sampai persoalan robot trading ATG. Selain Anggie, penyidik juga memanggil Desi yang memiliki peran mengumpulkan dana member robot ATG.

(FAY)

SHARE