News

Momentum Natal, Menag Ajak Masyarakat Berbagi Doa untuk Warga Terdampak Bencana

Jonathan Simanjuntak 25/12/2025 10:16 WIB

Nasaruddin berharap momen Natal ini menjadi ruang perjumpaan lintas batas.

Momentum Natal, Menag Ajak Masyarakat Berbagi Doa untuk Warga Terdampak Bencana. (Foto: Kementerian Agama)

IDXChannelMenteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Kristiani untuk memanfaatkan momentum Natal 2025 berbagi doa dengan masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. 

Mengingat perayaan Natal tahun ini terjadi di tengah bencana yang belum lama ini melanda tiga provinsi itu. Oleh karenanya, dia mengingatkan agar perayaan Natal 2025 tidak boleh melupakan saudara-saudara terdampak bencana.

“Kekuatan Natal bukan pada kemewahan perayaan, melainkan pada keberanian untuk berbagi beban dengan mereka yang sedang terluka,” kata Nasaruddin Umar dalam keterangannya, Rabu (24/12/2025).

Nasaruddin berharap momen Natal ini menjadi ruang perjumpaan lintas batas, agar Natal bisa menjadi tempat solidaritas dan kemanusiaan kembali menemukan maknanya.

“Mari kita jadikan keluarga sebagai pelabuhan cinta yang menyelamatkan, sekaligus menjadi penjaga alam semesta yang Tuhan titipkan. Selamat Natal 2025 dan Menyambut Tahun Baru 2026,” ujar Menag.

Dalam kesempatan ini, Menag Nasaruddin juga berbicara mengenai tema Natal ‘Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga’ yang diangkat Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), PGI bersama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). 

Menurutnya tema ini mengingatkan bahwa jantung kehidupan berbangsa dimulai dari lingkup komunitas terkecil, yaitu keluarga. Nasaruddin mengatakan jika keluarga bisa pulih, maka akan berdampak luas.

“Jika keluarga dipulihkan, maka gereja akan bertumbuh. Jika gereja kuat, masyarakat menjadi rukun. Jika keluarga-keluarga kita tangguh, bangsa ini akan menemukan kembali arah dan harapannya,” kata Menag.

Menurut Nasaruddin, di tengah arus polarisasi, tekanan ekonomi, dan dampak bencana yang masih dirasakan banyak keluarga, rumah harus kembali menjadi ruang aman bagi iman dan kemanusiaan.

Itulah sebabnya Kementerian Agama, lanjutnya, menempatkan penguatan ketahanan keluarga sebagai salah satu agenda strategis. Keluarga tidak hanya mendidik anak, tetapi menanamkan nilai moderasi, empati, dan tanggung jawab sosial sejak dini.

“Keluarga yang sehat secara spiritual dan sosial adalah fondasi paling kokoh bagi Indonesia yang damai dan beradab,” kata Nasaruddin.

(Nadya Kurnia)

SHARE