NATO Ingin Korsel Kirim Senjata untuk Ukraina
Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg meminta Korea Selatan (Korsel) meningkatkan dukungan militer untuk Ukraina.
NATO Ingin Korsel Kirim Senjata untuk Ukraina
IDXChannel - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg meminta Korea Selatan (Korsel) meningkatkan dukungan militer untuk Ukraina. Negeri Ginseng tersebut diminta untuk mempertimbangkan kembali kebijakannya untuk tidak mengekspor senjata ke negara-negara yang berkonflik.
Stoltenberg mengunjungi Seoul di tengah lawatannya ke Asia. Tur ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan dengan sekutu NATO di kawasan di tengah memanasnya konflik di Ukraina dan persaingan dengan China.
Stoltenberg menceritakan perubahan kebijakan yang dilakukan Jerman dan Norwegia. Kedua negara tersebut sebelumnya tidak mau mengekspor senjata ke negara-negara yang berkonflik. Mereka mengubah kebijakan itu setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu.
“Jika kita percaya pada kebebasan, demokrasi, jika kita tidak ingin otokrasi dan tirani menang maka mereka membutuhkan senjata,” kata Stoltenberg, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (30/1/2023).
Korsel adalah pengekspor senjata yang cukup penting di tingkat global. Korsel baru-baru ini menandatangani kesepakatan untuk menjual ratusan tank ke negara-negara Eropa, termasuk Polandia yang merupakan anggota NATO.
Namun, undang-undang Korsel melarang ekspor senjata ke negara-negarayang terlibat dalam konflik aktif. Kebijakan itu yang mempersulit pengiriman senjata dari Korsel ke Ukraina.
Meskipun demikian, Korsel tetap memyediakan bantuan kemanusiaan dan bantuan non-senjata untuk Ukraina.
Tahun lalu, Korsel secara resmi membuka misi diplomatik dengan NATO. Selain mengunjungi Korsel, Stoltenberg juga menyambangi Jepang.
Baru-baru ini, Presiden AS Joe Biden menjanjikan 31 tank Abrams untuk membantu Kiev melawan invasi Moskow. Tank Abrams adalah salah satu senjata paling kuat dan canggih yang dimiliki tentara AS.
Perang di Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Stoltenberg mengatakan Rusia sulit dikalahkan karena Negeri Beruang Merah tersebut mendapatkan bantuan senjata dari negara-negara yang mendukungnya seperti Korea Utara (Korut).
(WHY)