News

Pandemi Berakhir, Korea Selatan Bebaskan Karantina Covid-19

Kevi Laras 13/05/2023 13:10 WIB

Korea Selatan tak lagi mewajibkan karantina Covid-19 jika seseorang terinfeksi sejak WHO mengumumkan pandemi berakhir.

Pandemi Berakhir, Korea Selatan Bebaskan Karantina Covid-19 (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Korea Selatan tak lagi mewajibkan karantina Covid-19 jika seseorang terinfeksi sejak WHO mengumumkan pandemi berakhir. Kebijakan ini mulai diterapkan per Juni 2023 mendatang.

Aturan sebelumnya mewajibkan karantina Covid-19 selama tujuh hari bila terinfeksi virus SARs-COV-2 ini. Sehingga, Otoritas kesehatan Korea Selatan masih akan merekomendasikan isolasi diri (kita sebut di Indonesia Isoman) selama lima hari untuk orang yang terinfeksi tetapi itu tidak wajib.

Kabar terbaru ini pun mendapat tanggapan dari Presiden Suk Yeol Yoon. "Saya senang bahwa orang akan dapat melanjutkan kehidupan normal setelah tiga tahun empat bulan," kata Presiden Suk Yeol Yoon dilansir dari Fox news

Selain itu, ada aturan terbaru lainnya juga akan segera diterapkan seperti penggunaan masker yang tak lagi wajib di beberapa lokasi, seperti Apotek atau fasilitas medis.

"Persyaratan untuk mengenakan masker di semua fasilitas medis dan apotek juga akan dicabut, dengan masker hanya diwajibkan di rumah sakit dengan bangsal pasien," keterangan dalam Fox news, Sabtu (13/5/2023).

Atas kondisi yang dinilai sudah lebih baik, Presiden Yoon mengatakan pemerintah terus memberikan dukungan finansial untuk pengujian dan pengobatan Covid-19 untuk sementara waktu.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan berakhirnya status darurat global untuk Covid-19 pada beberapa waktu lalu. Tentu ini mendapat sambutan positif dari berbagai negara, sebab darurat Covid-19 telah berlaku sejak 30 Januari 2020.

Sebelumnya, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus sebagai Direktur Jenderal WHO bahwa keputusan dicabutnya darurat Covid-19 mengatakan agar setiap negara juga memikirkan kesiapan untuk kegawatdaruratan penyakit lainnya di masa yang akan datang. Mode saat ini, bukan lagi darurat Covid-19, tapi mengontrol atau mengelola Covid-19.

"Virus ini akan tetap ada. Masih membunuh, dan masih berubah. Risiko tetap munculnya varian baru yang menyebabkan lonjakan baru dalam kasus dan kematian. Arti dari berita ini adalah saatnya bagi negara-negara untuk beralih dari mode darurat ke mengelola Covid-19 bersama penyakit menular lainnya," jelas Dr Tedros dalam Twitter resmi WHO.

(DES)

SHARE