Pasokan Langka, Polda Jabar Turun Tangan Awasi Jalur Distribusi MinyaKita
Polda Jawa Barat (Jabar) mulai turun tangan menyikapi fenomena langkanya peredaran minyak goreng bersubsidi, MinyaKita di wilayah tersebut.
IDXChannel - Polda Jawa Barat (Jabar) mulai turun tangan menyikapi fenomena langkanya peredaran minyak goreng bersubsidi, MinyaKita di wilayah tersebut.
Diketahui, Minyak Kita mulai sulit diperoleh di pasaran meskipun dibanderol dengan harga lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah, yakni Rp14.000 per liter.
Direktur Ditreksrimsus Polda Jabar, Kombes Pol Arif Rahman, menyatakan pihaknya tengah melakukan pemantauan dan penyelidikan untuk mencegah adanya upaya penimbunan MinyaKita.
"Kami juga mengawasi jalur distribusi minyak goreng dan bahan pokok lainnya di daerah Jawa Barat," tegas Arif, Jumat (3/2/2023).
Dalam upaya tersebut, pihaknya juga berkoordinasi dengan Satgas Ketahanan Pangan Jabar secara intensif dan simultan untuk melacak alur distribusi.
"Kami dengan seluruh jajaran Polres sedang melakukan pemantauan dan penyelidikan untuk mencegah terjadinya penimbunan dan mengawasi jalur distribusi minyak goreng subsidi, serta bahan pokok lainnya di wilayah Jawa Barat lewat koordinasi dengan Satgas Ketahanan Pangan Jabar secara intensif dan simultan," katanya.
Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar tengah mendalami dugaan penimbunan MinyaKita di Jabar.
Kepala Disperindag Jabar, Lendra Sofyan mengatakan, meski masih bersifat dugaan, namun pihaknya akan melakukan pendalaman.
"Soal penyebab kelangkaan MinyaKita ini kami selidiki, kan masih belum masif di Jabar masih ada di beberapa kabupaten," ucap Lendra di Gedung Sate, Selasa (31/1/2023).
Lendra menegaskan, Satgas Pangan Polda Jabar memiliki kewenangan penuh dalam penyelidikan terkait penyebab kelangkaan MinyaKita.
Namun, jika ditemukan ada penimbunan, polisi juga tidak akan langsung memberikan sanksi tegas, melainkan bertahap.
"Apabila ada penimbunan tidak langsung ke hukum, tapi kita minta segera dikeluarkan dan dijual ke masyarakat. Kalau sudah tiga kali, itu langsung ada penindakan," katanya.
Di lapangan, keberadaan MinyaKita mulai menghilang di pasar Kosambi, Kota Bandung. Penjual sudah tidak dapat stok lagi sejak dua bulan kemarin. Selain itu, tak sedikit juga warga Kota Bandung yang menanyakan keberadaan MinyaKita.
Selain langka, MinyaKita juga mengalami kenaikan harga dalam beberapa bulan terakhir. Dari harga awal Rp14.000 naik menjadi Rp15.000 hingga Rp16.000. Warga pun akhirnya banyak berpindah ke minyak curah dibandingkan MinyaKita. (NIA)