News

Pemkab Malang Gandeng Kemenkomarvest-NGO Olah Sampah Plastik, Perputaran Uang Rp260 Juta

Avirista M/Kontributor 12/01/2024 13:50 WIB

Ada potensi besar dari sampah yang dihasilkan Kabupaten Malang.

Pemkab Malang Gandeng Kemenkomarvest-NGO Olah Sampah Plastik, Perputaran Uang Rp260 Juta (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Pengelolaan sampah plastik di Kabupaten Malang bakal dimaksimalkan oleh pemerintah daerah, dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarvest) serta sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) internasional. 

Apalagi dari pengelolaan yang telah dilakukan, potensi pengelolaan sampah mampu menciptakan lapangan kerja tambahan hingga 100 orang per satu tempat pengelolaan akhir (TPA), serta tambahan penghasilan bagi masyarakat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang Tito Fibrianto Hadi Prasetya mengemukakan, ada potensi besar dari sampah yang dihasilkan Kabupaten Malang. 

Sejauh ini dari data rata-rata masyarakat di Kabupaten Malang menghasilkan sampah 0,4 kilogram atau jika dikalikan dengan jumlah penduduk Kabupaten Malang sebesar 2,65 juta jiwa, maka sehari ada 1.100 ton sampah.

"Dari jumlah tersebut ada 271 bank sampah dan 49 TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse-reduce-Recycle) di, yang sampahnya dikelola. Itu di tahun 2023 dari target 58,13 persen, capaiannya 70,96 persen pengelolaan sampah," kata Tito Fibrianto Hadi, saat pemaparan di program 'Peluncuran Tahap Lanjut Program Bersih Indonesia Eliminasi Sampah Plastik' di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jumat (12/1/2024).

Tito menyatakan, adanya peluncuran program 'Bersih Indonesia Eliminasi Sampah Plastik' diharapkan mampu meningkatkan pengolahan dan pengelolaan sampah, disertai dampak ekonomi ke warga Kabupaten Malang. Sebab dari data, pengelolaan sampah di satu TPST 3R di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, setidaknya mampu menghasilkan perputaran uang hingga Rp 260 juta dan menyediakan 150 lapangan pekerjaan baru.

"Yang (TPST3R dan TPST), ada dua tempat di Gading dan Dau, di Gading (menyediakan lapangan pekerjaan) 150 tenaga kerja di situ, 100 orang di Dau itu (Mulyoagung, Dau), sirkulasinya 270 juta per bulan, ada sirkulasi (perputaran uang) di situ," ungkap dia.

Sementara itu, Nicholas Kolesch selaku Wakil Presiden Proyek Alliance To End Plastic Waste, mengungkapkan, Alliance to End Plastic Waste adalah organisasi non-profit yang mempertemukan berbagai pelaku usaha yang terlibat di seluruh rantai nilai plastik, mulai dari produsen resin hingga konverter, pemilik bisnis, pengelola limbah, dan pendaur ulang, ang memiliki visi yang kuat untuk membantu mengakhiri pembuangan sampah plastik ke lingkungan dan menciptakan ekonomi sirkular untuk plastik.

"Saya dan tim bertanggung jawab atas lebih dari 50 proyek di lebih dari 20 negara, untuk menemukan model solusi yang dapat membuat perbedaan nyata. Model solusi kami dikembangkan agar bermanfaat bagi masyarakat, bertanggung jawab secara sosial, dan berkelanjutan secara ekonomi," ujar Kolesch.

Di Indonesia sendiri, Malang menjadi project percontohan dengan tajuk Bersih Indonesia, untuk pengelolaan sampah terpadu mulai dari rumah hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, yang menghadirkan sistem pengelolaan sampah komprehensif bagi warga Malang. 

"Targetnya menciptakan lebih dari 1.400 lapangan pekerjaan baru masyarakat setempat, membantu mengumpulkan, dan memproses sekitar 140 ribu ton sampah, dan mendaur ulang setidaknya 10 ribu ton, sampah plastik setiap tahunnya," terang dia.

Menurutnya, di Kabupaten Malang sendiri dari 13.500 ton sampah yang dihasilkan setiap tahunnya, ada 3.100 ton di antaranya merupakan sampah plastik. Jumlah itu merupakan akumulasi dari 359 tempat pembuangan sampah informal di Kabupaten Malang, yang sedang dibersihkan dari sampah plastik dan dikelola lebih lanjut.

"Dengan apa kami pelajari di tahap pertama Bersih Indonesia, kami berharap dapat memperluas jangkauan ke seluruh Kabupaten Malang. Tujuan utama kami adalah membuat cetak biru untuk sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan secara finansial yang dapat ditingkatkan dan diterapkan di seluruh Indonesia," tandasnya.

(SAN)

SHARE