News

Pemprov DKI Perketat Izin Bangun Sumur Bor, Cegah Penurunan Tanah Ekstrem

Carlos Roy Fajarta Barus 28/02/2024 03:03 WIB

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas SDA bakal semakin memperketat regulasi terkait izin pembangunan sumur bor maupun penggunaan air tanah.

Pemprov DKI Perketat Izin Bangun Sumur Bor, Cegah Penurunan Tanah Ekstrem. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan pemangku kebijakan terkait akan semakin memperketat regulasi terkait izin pembangunan sumur bor maupun penggunaan air tanah

Sebab, penurunan muka tanah di ibu kota akan semakin cepat terjadi dengan pembangunan sumur bor serta penggunaan air tanah.

"Memang untuk air tanah kita di Jakarta ada ketentuan bahwa air tanah terutama diperoleh dengan pengeboran ada perizinan yang harus dikeluarkan. Dari situ kita monitor siapa saja entitas yang gunakan air tanah," ujar Ketua Subkelompok Perencanaan Bidang Geologi, Konservasi Air Baku dan Penyediaan Air Bersih Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Elisabeth Tarigan, dalam diskusi setahun PAM Jaya pada Selasa (27/2/2024).

Ia menjelaskan pengadaan sumur bor serta penggunaan air tanah akan semakin diminimalisir. Salah satunya dengan meningkatkan daya jangkau perpipaan air bersih di Jakarta.

"Jumlahnya tiap bulan kita catat, saya tidak hafal rekapnya tapi itu menjadi bahan diskusi dengan PAM Jaya, kenapa daerah itu mesti pakai.  Kita buat ketentuan di daerah yang bisa dilayani PAM tidak lagi diizinkan gunakan air tanah, seharusnya sudah pindah ke perpipaan," jelas Elisabeth.

Apabila dilihat dari tren tahun ke tahun, Elisabeth menyebutkan ada tren peningkatan pemakaian air tanah tanpa kontrol di DKI Jakarta. Sehingga dikeluarkan kebijakan mengenai larangan pemakaian air tanah, dan rencana kebijakan pajak air tanah.

"Pengawasan kami masih kebut-kebutan dengan yang tak berizin. Kita akan terus melakukan penindakan,' tegasnya.

Sementara itu, Dirut Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan pihaknya akan menyambung 15 ribu sambungan baru agar tercapai 100 persen layanan air perpipaan di Jakarta.

"Layanan cakupan sudah sekitar 9 ribu menuju 13 ribu sambungan baru. Saya meminta maaf apabila ada gangguan galian-galian. Kami akan berusaha semaksimal mungkin tak membuat kemacetan dan perlu masukan masyarakat ketika ada kontraktornya ada kurang rapi ketika melakukan penggalian," Kate Arief. 

(FRI)

SHARE