News

Penyebab Pasti Gagal Ginjal Akut di RI Masih Misterius

Kevi Laras 10/03/2023 02:21 WIB

Kasus gagal ginjal akut (GGA) atau juga disebut gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Indonesia masih misterius.

Penyebab Pasti Gagal Ginjal Akut di RI Masih Misterius (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Kasus gagal ginjal akut (GGA) atau juga disebut gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Indonesia masih misterius, pasalnya hingga kini belum ada informasi lanjut apa penyebab pasti dari peristiwa tersebut. 

Melihat perjalanannya, kasus GGAPA didominasi oleh usia anak dan balita ini menjadi perhatian khusus segala pihak, antaranya dokter anak, ahli kesehatan, dan lainnya. Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Prof. Hikmahanto Juwana mendorong perlu adanya investigasi lanjut dan menyeluruh atas kasus ini. 

"Contoh ini adalah bukti pentingnya investigasi secara menyeluruh, bahkan termasuk pada kondisi korban. Dari analogi tersebut bisa diketahui pentingnya melihat fakta dan bukti secara cermat," kata Prof Hikmah dalam keterangannya diterima MNC Portal, Kamis (9/3/2023) 

Sementara menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi dan perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Eka Laksmi, sebenarnya gagal ginjal ini adalah hal yang biasa. Normalnya, gagal ginjal akut adalah komplikasi atau kejadian ikutan, namun pada 2022 kasus muncul dengan penyebab tidak biasa dan tingkat kematian yang melonjak jumlah kasusnya di Agustus 2022. 

Memicu perhatian masyarakat Indonesia, terlebih para pasien didominasi anak usia balita, utamanya di bawah 3 tahun, dari yang normalnya dialami anak usia remaja. 

"Selain itu, kasus ini terjadi pada anak yang sebelumnya sehat, tanpa penyakit penyerta atau komorbiditas, bahkan tidak didahului oleh riwayat sakit dan datang ke rumah sakit dengan kondisi anuria atau tidak bisa berkemih," ujar dr Eka

Dengan demikian, diperlukan adanya perlindungan bagi para korban. Menurut Staf Ahli bidang Pembangunan Berkelanjutan di Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Kemenko-PMK), Agus Suprapto ini memicu agar RUU Badan Pengawas Obat dan Makanan terus dibahas secara bersama-sama namun tidak bertele-tele. 

Sebagaimana diketahui, dugaan sementara penyebab dari kasus GGAPA  akibat obat sirop tercemar bahan toksik etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). 

“Dunia usaha membutuhkan BPOM, apapun namanya, karena urusan obat adalah urusan nyawa," tandasnya. (RRD)

SHARE