News

Penyebab Tabrakan Kereta Turangga dan KRL Bandung Raya Terungkap, Ini Kata KNKT

Iqbal Dwi Purnama 16/02/2024 19:14 WIB

Tabrakan kereta yang melibatkan KA Turangga dengan KRL Bandung Raya di KM 181+700 petak jalan Stasiun Cicalengka Stasiun Haurpugur disebabkan oleh.

Penyebab tabrakan antara Kereta Api Turangga dan KRL Bandung Raya yang terjadi beberapa waktu yang lalu akhirnya terungkap. (MNC Media)

IDXChannel - Penyebab tabrakan antara Kereta Api Turangga dan KRL Bandung Raya yang terjadi beberapa waktu yang lalu akhirnya terungkap. Hal ini diketahui setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan penyelidikan.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, tabrakan kereta yang melibatkan KA Turangga dengan KRL Bandung Raya di KM 181+700 petak jalan Stasiun Cicalengka Stasiun Haurpugur disebabkan oleh faktor manusia dan perbedaan sistem antar stasiun. 

Soerjanto menjelaskan, perbedaan sistem dan perangkat stasiun menjadi penyebab awal terjadi kegagalan komunikasi antar dua stasiun. Stasiun Cicalengka masih menggunakan peralatan mekanik atau analog, sedangkan stasiun Haurpugur sudah menggunakan sistem digital. 

"Jadi memang semua ini ada faktor manusia, istilah dikami adalah human factor, kontribusi manusia, memang ada tetapi disini peralatan di cicalengka merupakan peralatan mekanik yang memang sudah tua," kata Soerjanto dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (16/2/2024).

Lebih lanjut, Soerjanto mengatakan, perbedaan sistem ini mengharuskan sinyal yang diterima di Stasiun Cicalengka memerlukan alat bantu untuk mengolah informasi yang diterima dari Stasiun Haurgupur yang sudah menggunakan perangkat elektrik. 

Akan tetapi, dalam menerima dan mengolah informasi tersebut yang terdapat faktor kesalahan manusia. Sebab hanya percaya pada informasi yang diterima tanpa melakukan konfirmasi ulang.

Faktor yang berkontribusi pada kasus kecelakaan ini yaitu, ditemukan uncommanded signal dari sistem interface akibat transien tegangan dengan amplitudo sangat tinggi dalam waktu sangat singkat saat operasi pensaklaran relay yang mungkin dipengaruhi oleh kondisi pengkabelan serta grounding system interface dan peralatan blok mekanik di Stasiun Cicalengka. 

Uncommanded signal yang terjadi terproses oleh sistem persinyalan blok elektrik Stasiun Haurpugur yang kemudian ditampilkan sebagai indikasi telah diberi "Blok Aman" sehingga PPKA Stasiun Haurpugur dapat melanjutkan proses pelayanan rute untuk KA 350 CL Bandung Raya menuju Stasiun Cicalengka.

"Nah karena di haurpugur itu elektrik, supaya masih bisa beroperasi antara yang mekanik dan elektrik maka yang Cicalengka dipasang yang namanya interface, supaya informasi yang berupa mekanik atau analog dirubah menjadi digital, yang disalurkan melalui fiber optik," sambungnya. 

KNKT menyimpulkan bahwa kecelakaan ini terjadi akibat adanya sinyal yang dikirim sistem interface tanpa perintah peralatan persinyalan blok mekanik (uncommanded signal) Stasiun Cicalengka yang terproses oleh sistem persinyalan blok elektrik Stasiun Haurpugur. 

Uncommanded signal tersebut kemudian ditampilkan pada layar monitor Stasiun Haurpugur sebagai indikasi seolah-olah telah diberi 'Blok Aman' oleh Stasiun Cicalengka. Hal ini berdampak pada proses pengambilan keputusan selanjutnya untuk pelayanan KA dari masing-masing stasiun.

(NIY)

SHARE