News

Penyintas Covid-19 Berisiko Terkena Diabetes, Ini Penjelasan Ahli

Syifa Fauziah/MPI 20/02/2023 16:21 WIB

Pusat Jantung Cedars-Smidt Sinai melaporlan penyintas Covid-19 berisiko lebih tinggi terkena diabetes. Ini menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular.

Penyintas Covid-19 Berisiko Terkena Diabetes, Ini Penjelasan Ahli (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pusat Jantung Cedars-Smidt Sinai melaporlan penyintas Covid-19 berisiko lebih tinggi terkena diabetes. Ini menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular.

"Hasil kami memverifikasi bahwa risiko mengembangkan diabetes tipe 2 setelah infeksi Covid-19 bukan hanya pengamatan awal tetapi, faktanya, risiko nyata yang, sayangnya, bertahan selama era Omicron," kata dokter kardiovaskular di Smidt Heart Institute di Cedars-Sinai, Alan Kwan MD, dilansir dari Hindustan Times, Senin (20/2/2023).

Hasil studi tersebut disebutkan risiko gabungan diabetes tipe 2 setelah paparan Covid-19 terhitung untuk pasien yang divaksin dan tidak divaksinasi adalah 2,1%, dengan 70% terjadi setelah infeksi Covid-19 versus 30% terjadi sebelum paparan Covid-19. 

Risiko diabetes tipe 2 setelah paparan Covid-19 untuk pasien yang tidak divaksinasi adalah 2,7%, dengan 74% terjadi setelah infeksi Covid-19 versus 26% terjadi sebelum paparan Covid-19.

Dan risiko diabetes tipe 2 setelah paparan Covid-19 untuk pasien yang divaksinasi adalah 1,0%, dengan 51% terjadi setelah infeksi Covid-19 versus 49% terjadi sebelum paparan Covid-19.

“Hasil ini menunjukkan bahwa vaksinasi Covid-19 sebelum infeksi dapat memberikan efek perlindungan terhadap risiko diabetes,” kata Kwan.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Syahril berpendapat informasi penelitian itu harus dibaca lebih detail mengenai hubungan pasca terinfeksi Covid-19 dengan penyakit diabetes, kolesterol dan darah tinggi.

“Karena ketiga penyakit tersebut bisa terjadi tanpa Covid-19 dan disebabkan oleh faktor genetik dan gaya hidup yang tidak sehat. Kebiasaan-kebiasaan itu seseorang bisa mengalami diabet dan tekanan darah tinggi karena pola makan atau pola hidup, seperti merokok, bisa mempercepat penyakit itu,” papar dr Syahril.

(DES)

SHARE