Permintaan Diproyeksi Naik, Hyundai Janji Akan Produksi Mobil Hybrid Termurah
Perusahaan memperkirakan lonjakan permintaan hybrid. Terutama di Amerika Utara, di mana Hyundai berencana meningkatkan volume kendaraan hybrid
IDXChannel—Hyundai Motor Company mulai fokus menggarap mobil hybrid setelah mencatatkan penurunan permintaan EV di seluruh dunia. Produsen asal Korea Selatan itu akan memperkuat posisinya melalui strategi Hyundai Dynamic Capabilities.
Dalam acara CEO Investor Day 2024, Hyundai mengungkapkan rencana peluncuran sejumlah model baru. Bahkan, Hyundai juga akan memperkuat jajaran model hybrid dari lini eksisting, dari berjumlah tujuh model menjadi 14 model di berbagai segmen.
“Hyundai akan memperkuat posisinya sebagai game changer dengan memperluas fokus dari memproduksi kendaraan ke berbagai bentuk mobilitas,” kata Jaehoon Chang, Presiden dan CEO Hyundai Motor Company dalam keterangan resmi.
Hyundai juga akan memperkenalkan sistem TMED-II generasi berikutnya. Versi lanjut dari sistem hybrid eksisting ini telah mencapai tingkat daya saing tertinggi di dunia, dengan signifikan meningkatkan kinerja dan efisiensi bahan bakar dibanding sistem eksisting.
“Melalui strategi ini, perusahaan akan memperluas penerapan sistem hybrid di luar mobil compact dan sedang ke kendaraan kecil, besar, dan mewah, sehingga perusahaan dapat secara efektif menggandakan jangkauan,” tulis Hyundai dalam keterangan resmi.
Berbekal kemampuan hybrid yang ditingkatkan, perusahaan berencana meningkatkan penjualan kendaraan hybrid secara signifikan. Pada 2028, target penjualan dipatok 1,33 juta unit, meningkat 40 persen lebih dari rencana penjualan global setahun sebelumnya.
Artinya, ke depannya jajaran mobil hybrid Hyundai akan dimulai dari segmen paling bawah sampai atas. Ekspansi ini juga tidak hanya mencakup merek Hyundai, tetapi juga merek premium Genesis.
Sistem hybrid terbaru Hyundai dijadwalkan untuk mulai masuk ke mobil produksi massal pada Januari 2025. Mobil juga akan dilengkapi teknologi premium seperti smart regenerative braking dan V2L.
Perusahaan memperkirakan lonjakan permintaan hybrid. Terutama di Amerika Utara, di mana Hyundai berencana meningkatkan volume kendaraan hybrid menjadi 690.000 unit pada 2030.
Strategi ini akan memungkinkan perusahaan untuk merespons dengan cepat pasar Amerika Utara, yang saat ini menghadapi kekurangan pasokan hybrid, dan meningkatkan efisiensi operasional pabrik.
“Belakangan ini, konversi ke kendaraan listrik tengah melambat sementara itu, permintaan akan mobil hybrid meningkat. Mobil hybrid menjadi opsi alternatif ketimbang mesin pembakaran internal,” kata Presiden dan CEO Hyundai Motor Jaehoo Chang dalam Investor Day dikutip dari Motor1.
Penambahan model mobil hybrid itu bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, khususnya di Amerika Utara. Namun Hyundai belum membocorkan kapan seluruh model mobil hybrid terbarunya itu bakal diluncurkan.
Dia meyakini langkah ini akan membuat Hyundai sejalan dengan kompetitornya, seperti Toyota dan Ford. Kabarnya Hyundai akan berekspansi ke segmen hybrid yang relatif baru, yakni extended-range electric vehicle (EREV). Segmen ini tengah digandrungi di China, tetapi belum populer secara global.
(Nadya Kurnia)