News

Pertamina Sebut Ada Lima SPBU Lakukan Praktik Curang Pengisian BBM

Riana Rizkia 19/02/2025 20:15 WIB

PT Pertamina Patra Niaga mencatat ada lima stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang melakukan praktik kecurangan pengisian bahan bakar minyak (BBM).

Pertamina Sebut Ada Lima SPBU Lakukan Praktik Curang Pengisian BBM. (Foto Riana Rizkia/MPI)

IDXChannel - PT Pertamina Patra Niaga mencatat ada lima stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang melakukan praktik kecurangan pengisian bahan bakar minyak (BBM). Salah satunya di Jalan Baros, Sukabumi, Jawa Barat.

"Ada lima, ada lebih kurang lima," kata Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan di SPBU Baros Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (19/2/2025).

Riva mengatakan, empat praktik kecurangan lainnya terjadi di Yogyakarta. Hal itu terungkap pada 2024.

"Seperti tadi ketika kami menyampaikan, di bulan Desember (2024) kami juga melakukan kunjungan dan juga melakukan penutupan serta pengalihan operasional ke Pertamina," katanya.

Kasus teranyar yakni SPBU Baros di Sukabumi yang melakukan praktik kecurangan pengurangan takaran bahan bakar minyak (BBM) menggunakan Printed Circuit Board (PCB).

"Kami sampaikan teman-teman semua bahwa temuan ini pertama-tama ini tidak berhenti sampai di sini. Kita akan melakukan terus secara kontinu dan memastikan pelayanan kepada masyarakat itu berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang memang diharapkan oleh masyarakat," ujar dia. 

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Brigjen Nunung Syaifuddin mengatakan, dari hasil penyelidikan terdapat empat pompa bensin di SPBU yang menggunakan PCB, dan melakukan pengurangan sebesar 400 hingga 600 ml per 20 liter BBM yang dijual ke masyarakat.

Nunung mengatakan, pengurangan BBM tersebut jauh melebihi standar toleransi yang tertuang dalam Keputusan Dirjen PKTN Nomor 121 Tahun 2020 yang hanya sebesar 100 ml per 20 liter. 

Aksi kecurangan itu, kata Nunung, dilakukan oleh pemilik SPBU yang merupakan Direktur PT Prima Berkah Mandiri (PBM) bernama Rudi.

"Diduga telah dipasang PCB atau unit printed circuit board yang berisi komponen elektronik yang dilengkapi trafo pengatur arus listrik," katanya.

"Alat tambahan itu disembunyikan pada kompartemen kosong antara kompartemen pompa dengan alat ukur BBM. Berfungsi mencurangi atau mengurangi takaran BBM yang dibeli konsumen atau masyarakat," ujar dia.

(Dhera Arizona)

SHARE