Pilu, Bayi di Gaza Sudah Tak Miliki Persediaan Popok dan Susu
Saat sebelum perang Aida masih bisa mendapatkan popok dengan harga kurang dari 10 dolar, tetapi saat ini popok tersebut bisa membutuhkan 75-80 dolar
IDXChannel – Seorang wanita bernama Aida Al Baawi di Gaza baru saja melahirkan bayi perempuannya yang sehat dan lucu dengan selamat.
Akan tetapi, di tengah kebahagiaannya itu ia harus berjuang untuk mendapatkan sebuah keperluan pokok berupa popok. Karena harga yang sudah mulai meroket menjadikan kebutuhan itu kini semakin langka dengan ditambah pengepungan yang terus diberlakukan oleh tentara Israel.
“Setiap hari adalah perjuangan untuk membeli popok untuk bayi perempuan saya terutama dengan anak lain yang masih membutuhkannya,” kata Aida kepada Al Jazeera, dikutip dari laman Al Jazeera, Minggu (10/3/2024).
Menurutnya, saat sebelum perang Aida masih bisa mendapatkan popok dengan harga kurang dari 10 dolar, tetapi saat ini popok tersebut bisa membutuhkan 75-80 dolar hanya untuk sebuah popok.
Berbagai cara ia lakukan untuk bayinya bisa mendapatkan sebuah popok, ia mengeringkan popok bekas digunakanya dibawah sinar matahari berharap bisa ia gunakan kembali meskipun risiko kebersihannya mungkin akan lebih besar terjadi.
Bahkan Aida harus merelakan bayinya lebih lama menggunakan popok kotornya sampai ia bisa mendapatkan lebih banyak popok yang lainnya walaupun lagi-lagi ia tahu hal itu akan berdampak pada kulit bayinya.
“Jika popok semahal ini, bagaimana saya bisa membeli persediaan lain? Anak-anak saya dan saya hanya makan satu kali sejak kemarin malam,” ucap Aida.
Namun Aida tidak ada pilihan lain, kondisi itu terpaksa ia lakukan karena untuk bisa memenuhi kebutuhan lainnya. Tidak hanya itu, selain kelangkaan popok yang terjadi di wilayah Gaza, susu formula juga dikabarkan sudah tidak ada di peredaran.
Narima Abu Al Saud selaku seorang ibu yang juga baru melahirkan pada 9 Oktober lalu mengatakan sudah dua hari setelah perang dimulai, ia tidak bisa membelikan makanan untuk anak-anaknya.
“Pada harga saat ini, saya bahkan tidak bisa membeli makanan untuk anak-anak saya,” tutur Narima.
“Bayi perempuan saya terkena infeksi kulit parah karena saya tidak bisa mendapatkan popok, dan kini tidak ada susu formula bayi,” tambahnya.
(SAN)