News

PM Baru Nepal Janji Berantas Korupsi usai Dipilih Gen Z lewat Discord

Wahyu Dwi Anggoro 15/09/2025 09:39 WIB

Perdana menteri baru Nepal, Sushila Karki, berjanji memenuhi tuntutan para pengunjuk rasa untuk memberantas korupsi.

PM Baru Nepal Janji Berantas Korupsi usai Dipilih Gen Z lewat Discord. (Foto: Sputnik)

IDXChannel - Perdana menteri baru Nepal, Sushila Karki, berjanji memenuhi tuntutan para pengunjuk rasa untuk memberantas korupsi.

Dilansir dari AFP pada Senin (15/9/2025), Karki terpilih sebagai perdana menteri sementara setelah demonstrasi pemuda Gen Z menggulingkan pendahulunya pekan lalu.

Aksi protes dipicu larangan media sosial, ditambah kondisi ekonomi yang lesu dan tingkat pengangguran yang tinggi. 

Demonstrasi meluas dengan cepat. Pengunjuk rasa membakar sejumlah gedung pemerintahan dan memburu para pejabat yang hidup berfoya-foya di tengah kesulitan ekonomi.

Karki ialah mantan ketua Mahkamah Agung berusia 73 tahun. Dia menjadi perdana menteri perempuan pertama di Nepal.

"Kita harus bekerja sesuai dengan pemikiran generasi Gen Z," kata Karki dalam pernyataan publik pertamanya pada Minggu.

 "Yang dituntut kelompok ini adalah pemberantasan korupsi, tata kelola pemerintahan yang baik, dan pemerataan ekonomi," ujarnya.

Menurut data dari Bank Dunia, seperlima penduduk Nepal dengan usia 15-24 tahun menganggur. Produk domestik bruto (PDB) per kapita negara Asia Selatan itu hanya USD1.447.

Setidaknya 72 orang tewas selama aksi protes, sementara 191 orang terluka. Kerusuhan ini merupakan krisis terburuk di Nepal sejak berakhirnya perang saudara pada awal 2000an.

Penunjukan Karki, yang dikenal karena independensinya, adalah hasil dari negosiasi intensif antara Panglima Angkatan Darat Jenderal Ashok Raj Sigdel, Presiden Ram Chandra Paudel, dan perwakilan Gen Z. Ribuan aktivis muda menggunakan aplikasi Discord untuk menunjuk Karki sebagai pemimpin pilihan mereka.

Karki berjanji hanya akan menjadi perdana menteri selama enam bulan. Pemilihan umum dijadwalkan digelar pada 5 Maret 2026. 

"Kami tidak akan ada di sini lebih dari enam bulan dalam situasi apa pun, kami akan menyelesaikan tanggung jawab kami dan kemudian menyerahkannya kepada parlemen dan pemimpin berikutnya," ucapnya dalam pidatonya kepada rakyat. (Wahyu Dwi Anggoro)

>
SHARE