News

Polio Kembali Muncul di Indonesia, Ini Penjelasan Ahli

06/01/2024 18:50 WIB

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI belum lama ini menemukan tiga penyakit kasus lumpuh layu akut yang disebabkan oleh virus polio tipe dua.

Polio Kembali Muncul di Indonesia, Ini Penjelasan Ahli. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI belum lama ini menemukan tiga penyakit kasus lumpuh layu akut yang disebabkan oleh virus polio tipe dua. Dua kasus itu ditemukan di dua provinsi Indonesia yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Desember lalu. Sedangkan satu kasus lainnya ditemukan pada 4 Januari 2024.

Menyikapi hal tersebut, Dokter sekaligus Epidemiologi dan Peneliti asal Universitas Griffith Australia, dr. Dicky Budiman, M.Sc. PH menjelaskan virus ini menyerang sistem saraf, sehingga membuat radang pada sumsum tulang belakang.

“Penyebab dari penyakit polio adalah polio virus, dan ada tiga jenis virus polio yaitu ada tipe satu, tipe dua, dan tipe tiga. Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan kotoran dari orang yang terinfeksi, atau bahkan melalui droplet pernapasan,” kata dr Dicky, dikutip dalam keterangannya, Sabtu (6/1/2024).

Menurutnya secara sejarah, penyakit polio seperti ini sebetulnya sudah ada sejak lama atau sejak ribuan tahun lalu, yang mana pemahaman tentang penyakit polio ini memang baru diperoleh pada abad ke-20, yaitu salah satunya antara lain dengan dikembangkannya vaksin polio pada tahun 1955, termasuk di Indonesia.

Lebih lanjut, secara global untuk melenyapkan kasus lim eradikasi polio ini sudah dimulai sejak 1988 oleh WHO. Sehingga hal ini sudah membantu mengurangi kasus kejadian polio di dunia. Namun belum selesai, dan sampai saat ini masih berstatus public health emergency international concern, atau masih jadi kewaspadaan global dalam konteks polio.

“Pola penyebaran polio ini yang dalam konteks di Indonesia tentu relatif lebih mudah, karena padat penduduk dengan sanitasi yang buruk. Secara global pun tentunya ini masih terjadi pada negara-negara miskin terutama dengan cakupan vaksinasi polionya sangat rendah,” ucap dr Dicky.

Sedangkan untuk negara-negara maju, kebanyakan sudah ditetapkan bebas dari penyakit polio. Lantas bagaimana dengan Indonesia? Dokter Dicky mengatakan Indonesia masih sangat tertinggal, atau dapat dikatakan masih sama dengan negara-negara yang relatif miskin.

Hal itu dikarenakan situasi pandemi, di mana pandemi program vaksinasi rutin polio menjadi terganggu dan tidak bisa diberikan. Ditambah diperberat dengan adanya teori konspirasi terhadap vaksin, inilah yang membuat Kejadian Luar Biasa (KLB) di beberapa tempat terjadi. Sebab, menurunnya cakupan proteksi pada anak-anak.

“Nah mengatasi KLB itu mau tidak mau detailnya harus ada revitalisasi ya program vaksinasi polio nya, kampanye massal, untuk meningkatkan cakupan vaksinasi," jelasnya.

Selain juga tentu meningkatkan sanitasi dan kebersihan lingkungan supaya menurunkan risiko penularan,” tutur dr Dicky. (WHY)

SHARE