News

Prabowo Dijadwalkan Akan Berkunjung ke AS Hadiri Sidang PBB

Binti Mufarida 19/09/2025 17:30 WIB

Prabowo Subianto dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Prabowo Dijadwalkan Akan Berkunjung ke AS Hadiri Sidang PBB (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Rencana kehadiran Presiden Prabowo ini diungkapkan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
 
“Memang ada undangan kepada Presiden untuk menghadiri sidang umum PBB di New York, dan beliau sedang mempertimbangkan untuk akan hadir,” kata Prasetyo saat Konferensi Pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
 
Menurut Prasetyo, kehadiran Presiden Prabowo dalam forum ini merupakan sebuah penghormatan bagi bangsa. “Kami kira ini juga sebuah penghormatan kepada bangsa Indonesia, kalau Presiden kemudian memutuskan untuk berkenan hadir,” kata dia.
 
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sebelumnya memastikan Presiden Prabowo akan memimpin langsung delegasi Indonesia di sidang yang tahun ini bertepatan dengan peringatan 80 tahun berdirinya PBB.

Direktur Jenderal Multilateral Kemlu RI Tri Tharyat menjelaskan, Presiden Prabowo mendapat kesempatan berpidato dalam sesi debat umum dengan urutan ketiga.
 
“Urutan pertama secara tradisi adalah Brasil, kedua Amerika Serikat, dan Indonesia tahun ini mendapat giliran ketiga berdasarkan hasil undian,” kata Tri Tharyat dalam press briefing Kemlu RI di Jakarta, pada Kamis (11/9/2025) lalu.
 
Sesuai prosedur PBB, pidato kepala negara dibatasi 15 menit. Lampu tanda akan berkedip pada menit ke-12, dan berubah merah pada menit ke-15 sebagai batas waktu.
 
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu RI, Umar Hadi, menyebut kehadiran Prabowo akan menjadi penegasan komitmen Indonesia terhadap multilateralisme, reformasi PBB, serta peran Global South.

“Isu Palestina, serangan terhadap negara berdaulat, serta berbagai topik tematik seperti iklim, kesehatan mental, hingga penghapusan senjata nuklir akan menjadi sorotan,” tuturnya.
 
Selain itu, sidang tahun ini juga menjadi momentum strategis dengan adanya pertemuan tingkat tinggi mengenai solusi dua negara pada 22 September, peringatan 80 tahun PBB, serta lebih dari 170 pertemuan resmi dan side events. Indonesia tercatat mendapat undangan lengkap, mulai dari level kepala negara hingga pakar.
 
Meski detail isi pidato Presiden Prabowo belum dibocorkan, Kemlu memastikan garis besar yang akan dibawa adalah dinamika global, dorongan reformasi multilateralisme, dan konsistensi Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE