Presiden Bank Dunia akan Mundur pada Juni 2023
David Malpass, presiden Bank Dunia, mengatakan bahwa dia akan mengundurkan diri pada Juni 2023.
IDXChannel - David Malpass, presiden Bank Dunia, mengatakan bahwa dia akan mengundurkan diri pada Juni 2023. Dia akan mundur setahun sebelum masa jabatannya habis.
Malpass dinominasikan pada 2019 untuk masa jabatan lima tahun. Sebagai presiden Bank Dunia, dia mengawasi pinjaman miliaran dolar setiap tahun ke negara-negara miskin yang bergulat dengan krisis kesehatan, kelaparan, konflik, dan pemanasan global.
September lalu, dia mendapat kecaman karena pandangannya tentang perubahan iklim. Ketika ditanya apakah dia menerima konsensus ilmiah yang bahwa pembakaran bahan bakar fosil menyebabkan suhu global meningkat, dia menolak menjawab.
"Saya bukan ilmuwan," katanya saat itu, seperti dilansir New York Times pada Rabu (15/2/2023).
Ditanya tentang alasan kepergiannya yang lebih awal, Malpass mengungkap bahwa dia sangat bangga dengan kerja keras dan sukses saya selama empat tahun di Bank Dunia.
“Setelah membuat banyak kemajuan, dan setelah banyak berpikir, saya memutuskan untuk mengejar tantangan baru,” kata Malpass.
“Saya pergi atas keinginan sendiri dan waktu yang saya tentukan sendiri setelah berhasil secara efektif melalui berbagai krisis global,” katanya.
Selama masa jabatannya, Malpass memimpin bank melalui resesi global yang dipicu oleh pandemi virus korona dan perang Rusia di Ukraina. Kedua hal tersebut menjungkirbalikkan ekonomi dunia.
Kepergian Malpass kemungkinan akan mendorong perubahan besar yang sedang berlangsung di Bank Dunia. Ini juga akan memberi Presiden Biden kesempatan untuk melantik seorang pemimpin yang masa jabatannya akan diperpanjang hingga 2028.
Selama bertahun-tahun, bank tersebut telah dikritik karena tidak cukup tanggap terhadap kebutuhan negara-negara yang telah terpukul oleh perubahan iklim. Model pinjaman Bank Dunia disebut membebani negara-negara miskin dengan utang yang besar.
Tahun lalu, seruan untuk reformasi di Bank Dunia serta lembaga saudaranya, Dana Moneter Internasional, meningkat pesat, membuat banyak pemegang saham utama bank, termasuk Amerika Serikat, Prancis, dan Jerman, menyerukan perubahan. Pada pembicaraan iklim di Mesir pad November, prospek perombakan kedua lembaga tersebut menjadi fokus para pemimpin dunia yang hadir.
(WHY)