News

Profil dan Rekam Jejak Karier Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina Tersangka KPK

Atikah Umiyani/MPI 20/09/2023 15:50 WIB

Berikut ini profil dan rekam jejak karier eks Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Karen Agustiawan.

Profil dan Rekam Jejak Karier Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina Tersangka KPK. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Eks Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Galaila Karen Kardinah (GKK) atau yang karib disapa Karen Agustiawan (KA) resmi ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (19/9/2023) kemarin.

Karen ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair di PT Pertamina (PTPM) Persero tahun 2011-2021. Perbuatannya tersebut diduga telah merugikan negara USD140 juta atau setara sekira Rp2,1 triliun.

Berikut ini profil dan rekam jejak karier Karen Agustiawan.

Galaila Karen Agustiawan atau yang akrab disapa Karen Agustiawan dikenal sebagai perempuan pertama yang pernah menempati posisi puncak di Pertamina periode 2009-2014, di sepanjang 51 tahun BUMN migas pelat merah itu berdiri.

Sebelum memuncaki karier gemilang di Holding BUMN Migas tersebut, Karen diketahui menempuh pendidikan sarjana Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1978.

Setelah menyelesaikan studinya, Karen pun memulai karier di berbagai industri minyak dan gas. Salah satunya, Mobil Oil Indonesia tahun 1984-1996. Di Mobil Oil, ia memegang beberapa posisi penting, termasuk sistem analis serta programmer untuk pengembangan perhitungan cadangan, dan pemimpin proyek departemen komputasi eksplorasi.

Kemudian, di tahun 2002-2006, dirinya kembali melanjutkan kariernya di Halliburton Indonesia. Hebatnya, Karen menjadi wanita pertama Indonesia yang direkrut sebagai commercial manager di perusahaan tersebut.

Pada 2006, Karen bergabung dengan Pertamina menjadi staf ahli Direktur Utama Pertamina Ari H Soemarno untuk bisnis hulu di 2006-2008.

Dua tahun kemudian, Karen dipercaya untuk menempati posisi prestisius sebagai Direktur Hulu pada Maret 2008 sebelum akhirnya memimpin Pertamina sebagai Direktur Utama pada Februari 2009 setelah ditunjuk langsung oleh para pemegang saham.

Di bawah kendali kepemimpinannya, Pertamina banyak meraih penghargaan, salah satunya masuk dalam daftar 500 perusahaan terbesar dunia atau Fortune Global 500. Bahkan pada 2011, Karen juga masuk dalam daftar Asia’s 50 Power Businesswomen yang dirilis oleh media kenamaan Forbes.

Sejumlah kebijakan pun diterapkannya di perusahaan migas terbesar di Tanah Air tersebut, antara lain peningkatan lifting minyak mentah. Karen juga lah yang menjadikan visi Pertamina sebagai perusahaan energi kelas dunia pada 2025 dengan aspirasi energizing Asia.

Setelah lima tahun menjadi bos Pertamina, Karen Agustiawan akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada 1 Oktober 2014. Kala itu, banyak pihak menilai bahwa kemundurannya dari Pertamina lantaran adanya tekanan politik. Namun, Karen berulang kali menepis rumor tersebut.

Asal tahu saja, sebelum ditetapkan tersangka oleh KPK lantaran korupsi dugaan pengadaan LNG, wanita kelahiran Bandung pada 19 Oktober 1958 tersebut rupanya juga pernah tersandung masalah hukum pada 2018 lalu.

Saat itu, Kejaksaan Agung menetapkan status tersangka dalam dugaan korupsi investasi Pertamina di Blok Basker Manta Gummy (BMG) Australia pada 2009 yang merugikan keuangan negara hingga Rp568 miliar. Penetapan Karen tersebut berdasarkan pada Surat Perintah Penetapan Tersangka Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor: Tap-13/F.2/Fd.1/03/2018 tanggal 22 Maret 2018.

Kejaksaan Agung pun telah menjatuhkan hukuman penjara selama delapan tahun dengan denda Rp1 miliar dan subsider empat bulan kurungan. 

Namun dalam perjalanannya, karena dinyatakan bebas pada 2019 lalu setelah menjalani hukuman selama 1,5 tahun. Hal tersebut terjadi lantaran vonis delapan tahun penjara tersebut gugur di tahap kasasi Mahkamah Agung (MA).

(YNA)

SHARE