News

Puluhan Warga di Bojonegoro jadi Korban Arisan Bodong, Kerugian Capai Rp925 Juta

Dedi Mahdi 29/03/2024 13:55 WIB

Total kerugian mencapai Rp925 juta, dimana setiap korban mengaku rugi antara Rp4 juta hingga Rp230 juta.

Puluhan Warga di Bojonegoro jadi Korban Arisan Bodong, Kerugian Capai Rp925 Juta (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Puluhan warga di Bojonegoro Jawal Timur diduga menjadi korban arisan bodong. Total kerugian mencapai Rp925 juta, dimana setiap korban mengaku rugi antara Rp4 juta hingga Rp230 juta.

Dengan didampingi pengacara sejumlah korban sebelumnya sudah melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Bojonegoro, dengan dugaan penipuan dan penggelapan.

“Sementara ada 26 orang yang diduga menjadi korban arisan dari kelompok kita,” kata Aditia salah satu korban, jumat (29/3/2024).

Dia melanjutkan, jika pengelola arisan yang dilaporkan tersebut berinisial E-S, warga Desa Jono Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro.

Namun menurut pria asal Solo ini, jumlah member atau peserta arisan lebih dari itu. Selain dari Bojonegoro, para korban juga berasal dari berbagai daerah, seperti Tuban, Blora, Solo, Surabaya, Malang, bahkan hingga luar negeri diantaranya Cina dan Hongkong.

“Pengelola arisan menyasar para TKW (pekerja migran Indonesia) yang berasal dari daerah Bojonegoro dan sekitarnya,” tambah Aditia.

Hanny salah satu korban mengatakan, jika arisan ini menggunakan sistem menurun, atau yang dapat belakangan memperoleh keuntungan lebih besar, namun pada saat jatuh tempo uang arisan tersebut tak kunjung diberikan.

Saat ditagih pengelola arisan bersedia mencicil dengan nilai Rp 100 hingga Rp 500 ribu perbulan. Selain itu dia juga terus menghindar saat berusaha ditemui para member arisan.

“Itu uang tabungan saya, tapi lebih kasihan para TKW yang peras keringan di luar negeri,” jelas Perempuan berhijab ini.

Sejumlah korban mengaku ikut arisan sejak tahun 2022, namun mulai tahun 2023 arisan sudah bermasalah. Sementara pihak pengelola dianggap tak mempunyai itikad baik sebelum kasus ini dilaporkan polisi.

“Kita pengenya diselesaikan kekeluargaan, tapi dia (pengelola arisan) selalu sembunyi saat mau kita temui,” terang Hanny.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bojonegoro AKP Fahmi Amarullah mengaku masih mendalami kasus dugaan arisan bodong ini.

“Masih kita dalami, motif dan detail perkaranya bagaimana, sejumlah terduga korban sudah kita mintai keterangan,” jelasnya. 

(SAN)

SHARE