Qatar Tangguhkan Pengiriman LNG Melalui Laut Merah
Qatar, salah satu eksportir gas alam cair (LNG) terbesar di dunia, telah berhenti mengirimkan kapal tanker melalui Laut Merah meskipun produksi terus berlanjut.
IDXChannel - Qatar, salah satu eksportir gas alam cair (LNG) terbesar di dunia, telah berhenti mengirimkan kapal tanker melalui Laut Merah meskipun produksi terus berlanjut.
Dilansir dari Reuters pada Senin (16/1/2024), setidaknya empat kapal tanker yang digunakan untuk membawa LNG Qatar ditahan selama akhir pekan setelah militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris melancarkan serangan udara dan laut ke basis kelompok Houthi di Yaman.
Sejak akhir 2023, Houthi mengincar kapal-kapal yang berkaitan dengan Israel di Laut Merah. Kelompok tersebut mengatakan aksinya sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan Palestina.
Untuk menangkal ancaman Houthi, AS dan sekutunya membentuk Operasi Penjaga Kemakmuran. Namun, serangan Barat ke basis Houthi di Yaman berpotensi meningkatkan risiko keamana di Laut Merah.
Kapal tanker Al Ghariya, Al Huwaila dan Al Nuaman berhenti di lepas pantai Oman pada 14 Januari, menurut data pelacakan kapal LSEG.Sementara itu, kapal taner Al Rekayyat, yang sedang menuju kembali ke Qatar, berhenti di sekitar Laut Merah pada 13 Januari.
“Ini adalah jeda untuk mendapatkan saran keamanan, jika melewati Laut Merah tetap tidak aman, kami akan melalui Tanjung Harapan,” kata seorang sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut kepada Reuters.
"Ini bukan penghentian produksi," sumber itu menambahkan.
Qatar, eksportir LNG terbesar kedua di dunia, mengirimkan lebih dari 75 juta metrik ton bahan bakar pada 2023, menurut data LSEG. Dari jumlah tersebut, 14 juta ton ditujukan ke pembeli di Eropa, dan 56,4 juta ton ke Asia.
Meskipun beberapa kapal LNG telah mengubah rute sejak bulan lalu, kapal lainnya terus berlayar melewati Laut Merah dan Terusan Suez. (WHY)