Rumahnya Dijarah, Sri Mulyani: Membangun Indonesia adalah Perjuangan yang Tak Mudah
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjadi salah satu pejabat tinggi yang menjadi sasaran kemarahan massa.
IDXChannel - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjadi salah satu pejabat tinggi yang menjadi sasaran kemarahan massa. Kediaman pribadinya di Bintaro, Tangerang Selatan dijarah oknum tak dikenal pada Sabtu (30/8/2025) dini hari.
"Terima kasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah ini," kata Sri Mulyani lewat unggahan media sosial Instagram @smindrawati, Senin (1/9/2025).
"Saya memahami membangun Indonesia adalah sebuah perjuangan yang tidak mudah, terjal, dan sering berbahaya. Para pendahulu kita, telah melalui itu. Politik adalah perjuangan bersama untuk tujuan mulia kolektif bangsa, tetap dengan etika dan moralitas yang luhur," tuturnya.
Menurut Sri Mulyani, Indonesia telah memiliki sistem politik dan hukum yang membuka saluran partisipasi masyarakat. Setiap Undang-Undang (UU) disusun melibatkan pemerintah, DPR, DPD, dan partisipasi publik secara terbuka dan transparan.
Dia menilai, jika masyarakat tak puas dan hak konstitusnya dilanggar oleh UU, maka bisa mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi. Jika pelaksanaan UU menyimpang, maka bisa membawanya ke pengadilan hingga ke Mahkamah Agung.
"Itu sistem demokrasi Indonesia yang beradab. Pasti belum dan tidak sempurna. Tugas kita terus memperbaiki kualitas demokrasi dengan beradab tidak dengan anarkis, intimidasi serta represi," katanya.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu memandang jabatannya sebagai menteri keuangan merupakan tugas negara harus dilakukan dengan amanah, jujur, integritas, kepantasan dan kepatutan, profesional, transparan, akuntabel, dan tidak korupsi.
"Ini adalah kehormatan dan sekaligus tugas luar biasa mulia. Tugas tidak mudah dan sangat kompleks, memerlukan wisdom, empati, kepekaan mendengar dan memahami suara masyarakat, karena ini menyangkut nasib rakyat Indonesia dan masa depan bangsa Indonesia," tuturnya.
Sri Mulyani juga mengapresiasi masyarakat, termasuk guru, dosen, mahasiswa, media massa, hingga pelaku usaha yang memberikan masukan, nasihat, kritikan, sindiran, bahkan makian kepadanya. Dia juga berterima kasih atas doa dan semangat kepada pemerintah untuk terus berbenah.
"Mari kita jaga dan bangun Indonesia bersama, tidak dengan merusak, membakar, menjarah, memfitnah, pecah belah, kebencian, kesombongan, dan melukai dan mengkhianati perasaan publik.
"Kami mohon maaf, pasti masih banyak sekali kekurangan. Bismillah, kami perbaiki menerus. Semoga Allah SWT memberkahi dan melindungi Indonesia. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia," pungkasnya.
(Rahmat Fiansyah)