Sanksi Barat Disebut Gagal Hancurkan Ekonomi Rusia
Pemerintah Rusia mengeklaim serangkaian sanksi yang dikeluarkan Barat gagal menghancurkan ekonomi Negara Beruang Merah tersebut.
IDXChannel - Pemerintah Rusia mengeklaim serangkaian sanksi yang dikeluarkan Barat gagal menghancurkan ekonomi Negara Beruang Merah tersebut. Ekonomi Rusia hanya turun dua persen tahun lalu.
"Ekonomi kami hanya menyusut dua persen. Bukan 20 persen atau bahkan 30 persen," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam keterangan pers pada Rabu (15/2/2023).
Dia menjelaskan kegiatan ekonomi di Rusia masih berjalan cukup normal. Produk-produk Barat yang tidak lagi tersedia kini digantikan oleh produk-produk lokal.
"Sebelum dimulainya sanksi Barat pada 2014, kami banyak mengimpor bahan makanan. Kami kemudian menyetop impor makanan dan memproduksi makanan kami sendiri," kata Vorobieva.
"Jika Rusia bisa membuat jet tempur Sukhoi yang canggih, maka kami bisa membuat banyak hal," lanjutnya.
Dia mengatakan ekonomi Rusia diperkirakan akan tumbuh satu persen tahun depan. Hal tersebut menunjukkan bahwa ekonomi Rusia mulai stabil.
"Kami tidak terisolasi. Kami melihat banyak negara yang bersikap bersahabat dengan kami," kata Vorobieva.
Invasi Rusia di Ukraina telah berjalan hampir setahun. Pasukan Rusia dikerahkan ke teritori Ukraina pada 24 Februari tahun lalu.
Konflik tersebut masih belum memperlihatkan tanda-tanda akan berakhir. Vorobieva menyatakan pertempuran di Ukraina berjalan panjang karena campur tangan Barat melalui NATO.
(WHY)