Serahkan Pesawat Super Hercules ke TNI AU, Wamenhan: Ganti Alutsista Tua dengan yang Baru
Wamenhan M. Herindra berkomitmen akan mengganti alutsista milik TNI yang tua dengan yang baru. Penggantian ini dilakukan secara bertahap.
IDXChannel - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra berkomitmen akan mengganti alutsista milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tua dengan yang baru. Penggantian ini dilakukan secara bertahap.
Hal itu diungkap Herindra saat penyerahan pesawat Pesawat C-130 J Hercules unit ketiga kepada TNI Angkatan Udara (AU) yang diwakili oleh Wakasau Marsdya TNI A. Gustaf Brugman di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa (15/8/2023).
"Kita akan terus memperkuat, memodernisasi seluruh alutsista kita. Karena memang sementara kita baru ada anggaran untuk lima. Tapi ke depannya kita akan mengganti semua alutsista kita yang sudah rusak dengan alutsista yang baru," kata Herindra.
Selain pesawat Super Hercules, Herindra juga mengungkap komitmen pemerintah Indonesia untuk memperkuat alutsista TNI Angkatan Udara, yakni dengan membeli dua pesanan pesawat Airbus A400M.
"Kalau yang A400 dari Airbus kita sudah kontrak dan sudah dalam proses, kita menunggu untuk deliverynya, kita sudah kontrak dua buah. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita akan segera mendapatkan pesawat tersebut," kata dia.
Untuk diketahui, Kemhan menyerahkan pesawat C-130 J Hercules unit ketiga kepada TNI Angkatan Udara. Pesawat buatan Amerika Serikat itu tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu (9/8/2023).
Proses serah diterima pesawat dengan tail number A-1343 ini dilakukan oleh Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), M Herindra kepada Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI A. Gustaf Brugman, Selasa (15/8/2023).
"Ini adalah rangkain dari pesawat hercules yang kita beli ada 5 buah dan nanti 2 bulan lagi akan hadir," kata Herindra saat ditemui di lokasi.
Sebagai informasi, Indonesia tengah menunggu kedatangan lima pesawat buatan Lokcheed Martin AS. Saat ini, tiga pesawat sudah ada di Indonesia setelah pengadaan pesawat oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan RI yang tertuang dalam kontrak pada bulan Agustus 2019 lalu.
Kelima pesawat nantinya akan ditempatkan di Skadron Udara 31, Lanud Halim Perdanakusuma, sebagai pesawat angkut berat untuk mendukung pelaksanaan tugas TNI AU, baik OMP ataupun OMSP.