News

Solihin alias Duloh Ternyata Punya Dagangan Es Cincau, Omzetnya Rp500 Ribu Sehari

Jonathan Simanjuntak/MPI 24/01/2023 13:14 WIB

Solihin alias Duloh disebut sebagai penguasa lapak dagangan es cincau di Bantargebang, Kota Bekasi. Solihin disebut-sebut bisa meraup omzet mencapai Rp500 ribu.

Solihin alias Duloh Ternyata Punya Dagangan Es Cincau, Omzetnya Rp500 Ribu Sehari. (Foto: Jonathan Simanjutak/MPI)

IDXChannel - Salah satu tersangka pembunuhan berantai Cianjur-Bekasi atas nama Solihin alias Duloh disebut sebagai penguasa lapak dagangan es cincau di Bantargebang, Kota Bekasi. Solihin disebut-sebut bisa meraup omzet mencapai Rp500 ribu per harinya.

Hal itu diungkapkan seorang pedagang cakwe bernama Narto (33) yang menjadi rekan dagangnya saat membuka lapak di depan SDN Ciketing Udik III, Bantargebang, kota Bekasi. Menurutnya, Solihin juga sudah berdagang sejak 2017.

“Ya semua cincau di Bantargebang yang dikuasai dia, soalnya dia punya empat gerobak, satu gerobak si abah (Solihin) tiganya lagi itu anaknya, jualan di Bantargebang,” ungkap Narto, Selasa (24/1/2023).

Lapak jualan Solihin yang menargetkan siswa-siswa sekolah dasar (SD) pun terbilang ramai. Bahkan menurut Narto, dari berbagai lapak yang dibuka di SDN Ciketing Udik III, lapak es cincau Solihin lah yang paling laris terjual.

“Mungkin karena dagangannya es. Paling ramai, kadang kalau dia cerita omzetnya banyak, di atas Rp300 ribu, bisa sampai Rp500 ribu sehari,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Narto juga mengaku tak menyangka Solihin terlibat dalam dugaan pembunuhan berantai. Pasalnya, dirinya tak menyangka Solihin merupakan sosok yang tega.

“Saya lihat itu beritanya sama polisi, sebagai teman jualan saya enggak nyangka, kok bisa tega gitu ya banyak (dibunuh),” tutupnya.

Sebagai informasi, Polda Metro Jaya menangkap tiga tersangka yaitu Wowon, Solihin dan Muhammad Dede Solehudin atas kasus dugaan pembunuhan berantai di Cianjur dan Bekasi.Ketiganya diduga terlibat dalam tindak pidana penipuan berkedok supranatural yang menjajikan kekayaan terhadap orang lain. Belakangan orang-orang yang dijanjikan kekayaan justru dibunuh. Ketiganya juga membunuh sejumlah saksi yang dianggap mengetahui aksinya. 

(YNA)

SHARE