News

Soroti Kebakaran Depo Plumpang, DPR Bakal Panggil Pimpinan Pertamina

Carlos Roy Fajarta Barus 06/03/2023 08:55 WIB

Komisi VII DPR RI akan segera meminta pertanggungjawaban Pertamina di masa sidang yang akan datang terkait kebakaran depo TBBM Plumpang, Jakarta.

Soroti Kebakaran Depo Plumpang, DPR Bakal Panggil Pimpinan Pertamina. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Kebakaran yang terjadi di depo Terminal BBM (TBBM) Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk Komisi VII DPR RI. Apalagi banyak korban jiwa dan luka-luka dari peristiwa tersebut.

Kebakaran yang diduga berasal dari kebocoran pipa minyak itu telah melahap habis permukiman warga Kampung Tanah Merah yang lokasinya berdekatan dengan depo TBBM Pertamina Plunpang pada Jumat (3/3/2023) malam.

Pimpinan Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno, menyampaikan rasa duka mendalam untuk korban yang saat ini terus berjatuhan baik korban luka maupun korban tewas. 

Sebagai Pimpinan Komisi VII DPR, Eddy menyampaikan, pihaknya akan segera meminta pertanggungjawaban Pertamina di masa sidang yang akan datang. "Tentu kita akan memanggil Pertamina di masa sidang yang akan datang dan meminta penjelasan menyeluruh dari Pertamina tentang kebakaran ini," ujarnya, Sabtu (4/3/2023).

Lebih lanjut, dia meminta Pertamina segera menginvestigasi penyebab terjadinya kebakaran dan bertanggungjawab untuk korban luka, tewas maupun yang kehilangan tempat tinggalnya. 

"Pertama, Pertamina harus lakukan evaluasi dan investigasi kenapa sering sekali terjadi kebakaran di berbagai kilang maupun depo Pertamina beberapa tahun belakangan. Tentu Pertamina juga harus bertanggungjawab atas korban tewas, luka maupun yang rumahnya terdampak kebakaran ini," ujar Eddy.

Menurut Eddy seharusnya Pertamina memiliki prosedur mitigasi bencana apalagi lokasi kebakaran sangat dekat dengan pemukiman padat penduduk. 

"Seharusnya Pertamina memiliki pola mitigasi bencana untuk depo dan pipa di daerah padat penduduk seperti ini. Sekarang korban berjatuhan dan pemadaman juga terkendala pemukiman penduduk yang padat," kata dia. 

Secara khusus Eddy meminta Pertamina melakukan audit keselamatan terhadap depo-depo, pipa maupun kilang yang berada dekat dengan wilayah padat penduduk. 

"Segera lakukan audit agar kejadian seperti di Plumpang ini tidak terjadi lagi di kilang, depo atau pipa Pertamina. Lakukan mitigasi bencana yang tepat dan terukur agar kebakaran bisa dicegah tidak meluas ke penduduk. Kejadian di Plunpang ini harus jadi yang terakhir," tambah Eddy Soeparno. 

Di sisi lain, dalam konfrensi pers di RSPP pada Sabtu (4/3/2023), Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan sebanyak 18 warga meninggal dunia akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan masih ada 18 orang yang belum ditemukan akibat kebakaran di Kampung Tanah Merah Plumpang Jakarta Utara tersebut.

Sebanyak 51 orang mengalami luka-luka dengan rincian 49 orang luka berat dan 2 orang luka ringan. Sebanyak 1.085 warga mengungsi di sejumlah pos pengungsian yang ada di RPTRA Rasela, gedung Golkar Walang, kantor PMI Jakarta Utara, Kantor Lurah Rawa Badak Selatan, kantor Subdinakertrans dan Energi Jakarta Utara, Masjid Al Kuromas, Masjid As Sholihin, dan Masjid Al Muhajirin.

Kebakaran melanda Depo TBBM Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3) malam sekitar pukul 20.11 WIB. Awalnya, warga mencium bau BBM sangat menyengat kemudian disusul api menyala dan ledakan.

Api yang membesar ikut menyulut pemukiman warga sekitar depo TBBM Pertamina Plumpang. Petugas pemadam kebakaran akhirnya berhasil memadamkan api pada Sabtu (4/3/2023) pukul 02.19 WIB.

(FRI)

SHARE