Tekan Angka Stroke, Menkes Targetkan Seluruh RS di RI Bisa Lakukan Operasi Clipping
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi workshop operasi clipping untuk menangani perdarahan otak yang menjadi penyebab stroke.
IDXChannel - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi workshop operasi clipping untuk menangani perdarahan otak yang menjadi penyebab stroke.
Pelatihan microsurgery ini dihadiri 20 dokter bedah saraf dari 20 provinsi hasil kerja sama antara Barrow Neurological Institute (BNI) dengan RS Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono, Kementerian Kesehatan, Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia (PERSPEBSI), dan Aesculap Academy Indonesia.
"Saya menyambut baik pelatihan ini yang merupakan bagian dari program transformasi layanan Kesehatan, terutama di bidang stroke," kata Menkes Budi dalam pernyataan resminya, Rabu (3/7/2024).
Ia mengatakan, saat ini diperlukan teknologi kedokteran untuk mencegah stroke, dan salah satu yang efektif adalah microsurgery seperti operasi clipping.
"Harapan kami, di akhir 2024 seluruh RS di provinsi Indonesia mampu menangani pembedahan clipping pada kasus aneurisma otak sehingga angka kejadian stroke karena perdarahan pembuluh darah di otak bisa diturunkan," ujarnya.
Operasi clipping menurut Dokter Bedah Saraf dari RS Pusat Otak Nasional, dr Muhammad Kusdiansah, Sp.BS, adalah prosedur atau metode utama untuk mengatasi aneurisma otak.
"Aneurisma otak adalah suatu kondisi di mana terjadi pelebaran abnormal pada dinding pembuluh darah di otak," kata dr Kusdiansah.
Aneurisma otak sering kali tidak menunjukkan gejala sampai terjadi pembesaran yang cukup signifikan atau pecah. Meski begitu, gejala yang mungkin muncul sebelum pecah termasuk sakit kepala parah, penglihatan kabur atau ganda, nyeri di sekitar mata, atau gangguan saraf lainnya.
"Jika aneurisma pecah, gejalanya bisa berupa sakit kepala tiba-tiba yang sangat hebat, mual, muntah, leher kaku, kehilangan kesadaran, bahkan kematian," kata dr Kusdiansah.
Pada pelatihan ini, Barrow Neurological Institute (BNI) memperkenalkan model kepala manusia yang dicetak secara 3D untuk pelatihan operasi clipping.
"Model ini akan digunakan di seluruh dunia dan digunakan pertama kali di Jakarta. Teknologi ini memberikan simulasi yang sangat mirip dengan jaringan manusia dan kondisi bedah sebenarnya, sehingga memberikan pengalaman pelatihan yang lebih realistis dan efektif," kata Direktur RS PON, dr Adin Nulkhasanah, Sp.S.
Ia menambahkan, teknologi ini telah dikembangkan selama lebih dari 2 tahun oleh tim multidisiplin di pusat inovasi Barrow.
"Kami sangat berharap bahwa para dokter bedah saraf bisa meningkatkan kapasitasnya melalui workshop clipping ini," kata dia.
(NIA)