Teknologi AI Bantu Turunkan Angka Kemacetan di Jakarta
Dia memastikan Jakarta masih membutuhkan 300 titik lagi dari 65 titik yang sudah dipasang Intelligent Traffic Control System (ITCS).
IDXChannel- Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyebut pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) membantu menurunkan angka kemacetan di Ibukota.
Kendati demikian, dia memastikan Jakarta masih membutuhkan 300 titik lagi dari 65 titik yang sudah dipasang Intelligent Traffic Control System (ITCS).
"Kenapa kemudian Jakarta kemacetannya secara signifikan mengalami penurunan. Menurut saya bukan karena semata-mata karena Transjabodetabek. Tapi Artificial Intelligence ini juga membantu," kata Pramono dalam acara workshop Penyusunan Roadmap Implementasi AI bersama BCG-AI3 di Balai Kota Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Pramono menekankan meski masih membutuhkan ratusan alat ITCS, Jakarta tidak menjadi kota termacet di Indonesia versi survei TomTom Traffic Index.
"Kita masih butuh kurang lebih 300 titik lagi dari 65 titik yang ada. Ini saja secara signifikan dari survei-survei yang ada, tidak menempatkan Jakarta menjadi kota termacet di Indonesia. Sekarang udah nomor 5," tutur dia.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub), Syafrin Liputo menjelaskan bahwa hadirnya teknologi ITCS menurunkan angka kemacetan hingga 20-30 persen.
"Jadi berdasarkan kajian kami, memang jika ini diterapkan secara masif, penurunannya itu bisa 20-30 persen. Dari pengalaman kita, 2023 ke 2024, kita sudah terapkan 65 lokasi, 65 simpang, itu terjadi penurunan tingkat kemacetan," kata Syafrin.
"Dari semula 53 persen, hasil surveinya Tom-Tom Traffic Index menjadi 43 persen, ada penurunan 10 persen. Oleh sebab itu, kebutuhan untuk seluruh ruas simpang prioritas ini, jadi kita akan dorong untuk diterapkan Intelligent Traffic Control System," katanya.
(kunthi fahmar sandy)