Tiga Fakta Terusan Panama, Kanal Strategis Incaran Trump
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Terusan Panama dikembalikan ke Negeri Paman Sam.
IDXChannel - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Terusan Panama dikembalikan ke Negeri Paman Sam. Dia mengeluhkan perlakuan tidak adil terhadap kapal-kapal AS dan mengkhawatirkan pengaruh China yang semakin besar di kanal itu.
Dilansir dari AFP pada Selasa (24/12/2024), berikut tiga hal yang perlu diketahui tentang jalur air yang menghubungkan Samudera Pasifik dan Atlantik tersebut:
1. Dioperasikan Panama
Jalur air antarsamudera sepanjang 80 kilometer ini dioperasikan Otoritas Terusan Panama, sebuah badan publik yang otonom. AS secara penuh menyerahkan kanal tersebut ke Panama pada 1999.
Konstitusi Panama menyebutkan bahwa terusan itu sebagai objek yang tidak dapat dipisahkan dari negara Panama yang terbuka untuk kapal dari semua negara.
AS adalah pengguna utamanya, mencakup 74 persen kargo, diikuti China dengan 21 persen.
Pemerintah Panama menetapkan harga tol berdasarkan kebutuhan terusan dan permintaan internasional. Tarifnya tergantung pada kapasitas kargo kapal.
"Terusan ini tidak dikendalikan China, maupun Uni Eropa, maupun Amerika Serikat atau kekuatan lain mana pun," kata Presiden Panama Jose Raul Mulino saat ia menepis ancaman Trump.
2. Sistem Lock
Tidak seperti Terusan Suez di Mesir, Terusan Panama beroperasi menggunakan air tawar yang disimpan di dua waduk.
Kekeringan menyebabkan berkurangnya jumlah transit pada 2023, tetapi situasinya telah kembali normal.
Terusan Panama menggunakan sistem Lock untuk menaikkan dan menurunkan kapal karena perbedaan tingkat ketinggian di sepanjang kanal.
Kapal dapat melakukan perjalanan antara dua samudra dalam waktu sekitar delapan jam tanpa harus berlayar mengelilingi Tanjung Horn di ujung selatan Benua Amerika.
Terusan ini memungkinkan kapal untuk memangkas jarak 20.300 kilometer dari New York ke San Francisco.
3. Sumber pendapatan Panama
Lima persen perdagangan maritim dunia melewati terusan ini, yang menghubungkan lebih dari 1.900 pelabuhan di 170 negara.
Pada awal abad ke-21, kanal tersebut menjadi terlalu kecil, sehingga diperluas antara 2009 dan 2016.
Saat ini, kanal tersebut dapat menampung kapal hingga panjang 366 meter dan lebar 49 meter, setara dengan hampir empat lapangan sepak bola.
Terusan ini mewakili 6 persen dari hasil ekonomi nasional Panama dan sejak 2000 telah mengalirkan lebih dari USD28 miliar ke kas negara.
Lebih dari 11.200 kapal melintasi kanal tersebut pada tahun fiskal lalu dengan membawa 423 juta ton kargo. (Wahyu Dwi Anggoro)