Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Lalu lintas di Terusan Panama turun hingga 29 persen selama setahun terakhir akibat kekeringan parah yang terkait dengan perubahan iklim.
Dilansir dari AFP pada Kamis (17/10/2024), volume kargo yang dikirim melalui terusan itu, yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik, turun hingga 17 persen dalam setahun menjadi 423 juta ton.
Tidak seperti Terusan Suez di Mesir, Terusan Panama adalah kanal air tawar yang mencakup dua waduk. Tahun lalu, wilayah itu dilanda kekeringan terburuk dalam beberapa dekade yang menyebabkan tinggi permukaan waduk turun tajam.
Menghadapi kekurangan air, otoritas terusan itu memangkas jumlah kapal yang dapat menyeberang setiap hari dari 38 menjadi 22. Situasi telah membaik sejak dimulainya musim hujan pada Mei lalu.
Sekitar lima persen lalu lintas maritim global melewati Terusan Panama. Kanal ini dibangun Amerika Serikat (AS) antara 1904 dan 1914 untuk memungkinkan kapal-kapal yang melakukan perjalanan antara Asia dan pantai timur Amerika Serikat menghindari rute yang panjang dan berbahaya di sekitar ujung selatan Amerika Selatan.
