News

Tindak Jual Beli Rekening, Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online Gandeng Bareskrim dan TNI

Raka Dwi Novianto 19/06/2024 18:38 WIB

Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online menyebut pihaknya akan melakukan penindakan terhadap jual beli rekening yang digunakan untuk transaksi judi online.

Tindak Jual Beli Rekening, Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online Gandeng Bareskrim dan TNI. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online sekaligus Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto, menyebut pihaknya akan melakukan penindakan terhadap jual beli rekening yang digunakan untuk transaksi judi online.

"Modusnya yang pertama adalah pelaku datang ke kampung-kampung, ke desa-desa. Setalah datang mereka akan mendekati korban ngobrol dengan korban," kata Hadi dalam jumpa pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Setelah mengobrol, kata Hadi, masyarakat bakal dibukakan rekening secara online. Rekening tersebut diserahkan oleh pelaku tadi kepada pengepul.

"Oleh pengepul dijual ke bandar-bandar tadi rekeningnya dan oleh bandar digunakan untuk transaksi judi online," kata dia.

Hadi pun meminta Bareskrim dan Puspom TNI untuk menugaskan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk menertibkan hal tersebut.

"Untuk menindak pelaku ini karena pelaku ini masuk justru sampai ke lapisan terbawah masyarakat. Dan saya juga minta kepada wadanpuspom TNI dilaporkan kepada Panglima TNI agar segera dibuatkan radiogram agar termasuk wakabareskrim dibuatkan radiogram agar Babinsa Bhabinkamtibmas di seluruh Indonesia itu melaksanakan tugas yang saya sampaikan tadi adalah melindungi masyarakat dengan cara siapa pelakunya itu segera ditangkap dan laporkan ke kepolisian khususnya untuk jual beli rekening," kata Hadi.

Hadi mengatakan, berdasarkan data demografi yang dimilikinya pemain judi online usia di bawah 10 tahun itu ada 2 persen dengan totalnya 80 ribu. Kemudian usia antara 10 tahun sampai dengan 20 tahun ada 11 persen datanya kurang lebih 440 ribu, usia 21 sampai 30 tahun 13 persen  520 ribu.

Lalu, usia 30 sampai 50 tahun itu 40 persen 1.640.000, usia di atas 50 tahun itu 34 persen itu jumlahnya 1.350.000.

"Ini rata-rata adalah kalangan menengah ke bawah yang jumlahnya 80 persen dari jumlah pemain 2,37 juta dan kluster nominal transaksinya untuk menengah ke bawah itu antara Rp10 ribu sampai dengan Rp100 ribu menurut data untuk kluster nominal Transaksi kelas menengah ke atas itu antara Rp100 ribu sampai Rp40 miliar," kata dia.

(FRI)

SHARE