Tinggalkan Batu Bara, Australia Terancam Kekurangan Listrik
Australia menghadapi risiko kekurangan energi pada dekade mendatang.
IDXChannel - Australia menghadapi risiko kekurangan energi pada dekade mendatang. Pembangkit listrik tenaga batu bara dipensiunkan lebih awal, sementara pembangunan infrastruktur energi terbarukan berjalan lambat.
Australian Energy Market Operator (AEMO) menyerukan percepatan investasi di sektor energi terbarukan. Sekitar 90% pembangkit listrik tenaga batu bara akan ditutup pada 2034.
"Risiko tidak tersedianya pembangkit pengganti saat pembangkit batu bara pensiun sangat nyata dan terus meningkat," ujar AEMO dalam sebuah laporan, dilansir dari Reuters pada Jumat (15/12/2023).
"Ini merupakan risiko harus dihindari," kata lembaga tersebut.
Pemerintah Australia telah berjanji untuk menginvestasikan AUD20 miliar untuk memodernisasi jaringan listrik nasional. Partai Buruh yang saat ini berkuasa menargetkan pengurangan emisi karbon sebesar 43% pada 2030, dan nol emisi di 2050.
"Semakin cepat energi terbarukan dikembangkan, maka semakin aman transisi energi berjalan," kata AEMO.
Laporan AEMO memperingatkan bahwa ketidakpastian keputusan investasi, kenaikan biaya, dan masalah perizinan menghambat kemajuan proyek-proyek energi terbarukan di Negeri Kanguru tersebut. Banyak petani dan peternak menolak jaringan listrik bertegangan tinggi melintasi tanah mereka.
Energi terbarukan menyumbang hampir 40% total listrik pada paruh pertama 2023. Pemerintah menargetkan 82% listrik akan dipasok dari sumber energi terbarukan pada 2030.
Untuk menghindari kekurangan pasokan, sekitar 10.000 kilometer jalur transmisi baru diperlukan. Selain itu, kapasitas penyimpanan yang dapat disalurkan (dispatchable storage) pembangkit listrik bertenaga air dan gas harus ditingkatkan empat kali lipat menjadi 74 Gigawatt pada 2050.
"(Laporan ini) menyoroti besarnya skala transisi energi yang harus dilakukan dalam jangka waktu yang relatif singkat untuk memenuhi tujuan-tujuan pemerintah," ujar Sarah McNamara, kepala eksekutif Dewan Energi Australia, dalam sebuah pernyataan. (WHY)