Tinjau Banjir, BNPB Imbau Warga Bandung Tetap Waspada Bencana Susulan
Pihaknya memastikan selama tujuh hari kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi. Apabila ada kekurangan akan ditambah.
IDXChannel - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengimbau warga terdampak banjir di Bandung, Provinsi Jawa Barat untuk tetap waspada bencana susulan.
Hal tersebut ia sampaikan usai melakukan peninjauan ke lokasi terdampak bencana banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Senin (15/1/2024).
Wilayah tersebut sebelumnya dilanda banjir akibat luapan sungai Citarum dan sungai Cikaro pada hari Kamis (11/1/2024) lalu.
Meski banjir sudah surut di sebagian besar titik, Suharyanto berpesan kepada masyarakat dan pemerintah daerah Kabupaten Bandung untuk tetap waspada dengan adanya potensi hujan turun dan kemungkinan akan berdampak adanya banjir kembali.
“Data BMKG mengatakan curah hujan cukup tinggi dan ini masih akan terjadi terus dan ini merata. Ke depannya kita harus waspada dengan musim hujan yang masih akan datang terus,” ujar Suharyanto.
Pihaknya memastikan selama tujuh hari kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi. Apabila ada kekurangan akan ditambah.
"Saya meninjau korban banjir di Kabupaten Bandung karena puluhan ribu masyarakat terdampak. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, namun jumlah pengungsi cukup banyak,” ungkapnya.
Saat tiba di lokasi, Suharyanto langsung memimpin rapat koordinasi dengan Bupati Bandung beserta Pangdam III/Siliwangi, dan perwakilan Forkopimda Kabupaten Bandung. Dirinya pun memberikan beberapa arahan, antara lain mempercepat perbaikan tanggul yang jebol akibat banjir.
“Penanganan ini bukan hanya di tanggap darurat saja, tapi jangka menengah dan panjang juga akan ditangani. Penyebab banjir tadi kita tinjau adalah jebolnya tanggul, segera akan diperbaiki,” papar Suharyanto.
Arahan berikutnya ialah melakukan pengerukan dan pendalaman sungai atau untuk menambah daya tampung air sungai saat musim hujan.
“Selanjutnya untuk jangka panjang dengan melakukan penanaman bibit pohon secara masif di bagian hulu sungai,” kata dia.
BNPB bersama instansi dan lembaga terkait lainnya terus berupaya melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengurangi intensitas hujan di suatu wilayah dengan cara mendistribusikan curah hujan di tempat lain sehingga tidak terfokus di satu wilayah saja.
“Kita juga menggelar TMC secara masif di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Memang di Jawa Barat tidak terlihat secara jelas dampaknya kalau TMC dilakukan saat musim hujan, berbeda kalau TMCnya untuk mendatangkan hujan, tadinya kemarau kemudian hujan itu terlihat,” kata Suharyanto.
“Sekarang musim hujan, harusnya hujan lebat menjadi tidak lebat, tidak terlihat karena tetap datang hujan, apalagi jika sama sama banjir. Bedanya kalau tidak ada TMC banjirnya besar ketika ada TMC banjirnya kecil,” pungkas Suharyanto.
(SAN)