News

Trump Teken Perintah Eksekutif Alihkan TikTok ke Investor AS, Valuasinya USD14 Miliar

Febrina Ratna Iskana 26/09/2025 08:34 WIB

Trump menandatangani perintah eksekutif pada Kamis (25/9/2025) waktu setempat tentang kesepakatan untuk mengalihkan TikTok ke investor AS.

Trump Teken Perintah Eksekutif Alihkan TikTok ke Investor AS, Valuasinya USD14 Miliar. (Foto: AP Photo)

IDXChannel – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada Kamis (25/9/2025) waktu setempat tentang kesepakatan untuk mengalihkan TikTok ke investor AS.

Trump mengatakan ia dan Presiden China, Xi Jinping, telah mencapai kesepakatan untuk mengizinkan TikTok terus beroperasi di AS, dengan memisahkan platform media sosial tersebut dari pemiliknya di China, ByteDance.

Trump mengatakan kesepakatan tersebut mematuhi undang-undang yang akan memaksa penutupan aplikasi bagi pengguna Amerika jika tidak didivestasikan dan dijual kepada pemilik di AS.

“Saya berbicara dengan Presiden Xi dan beliau berkata, ‘Lanjutkan,’” kata Trump dalam konferensi pers seperti dilansir dari The Guardian, Jumat (26/9/2025).

Dia menambahkan: “ini akan sepenuhnya dioperasikan oleh Amerika.”

Berdasarkan rencana tersebut, investor AS akan mengambil alih sebagian besar operasi TikTok dan mengelola salinan berlisensi dari algoritma rekomendasi aplikasi tersebut.

Perusahaan-perusahaan Amerika diperkirakan akan memiliki sekitar 80 persen saham versi AS dari perusahaan spin-off tersebut, sementara ByteDance dan investor China akan memiliki kurang dari 20 persen.

Versi baru TikTok akan dikendalikan oleh dewan direksi beranggotakan tujuh orang yang terdiri dari para pakar keamanan siber dan keamanan nasional, enam di antaranya warga Amerika, menurut Gedung Putih.

Nantinya, TikTok yang beroperasi di AS itu akan bernilai USD14 miliar, menurut Wakil Presiden AS JD Vance, yang juga berbicara dalam konferensi pers tersebut. Angka yang jauh lebih rendah daripada valuasi ByteDance secara keseluruhan, yang diperkirakan sekitar USD330 miliar. Sebagai perbandingan, Meta, yang memiliki Facebook dan Instagram, bernilai USD1,8 triliun.

Kelompok investor TikTok Amerika dipimpin oleh raksasa perangkat lunak AS Oracle, yang akan mengawasi operasi TikTok di AS, menyediakan layanan cloud untuk penyimpanan data pengguna, dan mendapatkan lisensi untuk mengendalikan algoritma aplikasi. Pejabat Gedung Putih mengatakan ByteDance dan pejabat China tidak akan memiliki akses ke data pengguna AS.

Bersama Oracle dan salah satu pendirinya Larry Ellison, Trump mengatakan dalam konferensi pers bahwa investor lain untuk TikTok AS yaitu raja media Rupert Murdoch dan CEO komputer Dell Michael Dell.

"Investor hebat. Yang terbesar. Mereka tidak akan menjadi lebih besar," kata Trump.

Vance menambahkan detail lebih lanjut tentang siapa saja yang terlibat dalam kesepakatan ini akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.

Kesepakatan ini mengakhiri ketidakpastian hukum selama berbulan-bulan bagi salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan di AS, sekaligus memberi beberapa perusahaan AS pengaruh baru yang kuat dalam industri media sosial.

TikTok digunakan oleh sekitar 180 juta orang di seluruh AS, dan Trump telah memujinya karena membantunya memenangkan pemilihan presiden 2024. Kesepakatan ini juga merupakan upaya lain bagi pemerintahan Trump untuk memberikan pengaruh terhadap industri teknologi, setelah mengambil 10 persen saham di produsen chip Intel awal bulan ini dan telah mendesak perusahaan-perusahaan seperti Apple dan Nvidia untuk berinvestasi ratusan miliar di dalam negeri.

Trump sebelumnya telah mengindikasikan bahwa pemerintah AS akan menerima imbalan yang menggiurkan dari para investor AS untuk menegosiasikan kesepakatan dengan China, dengan mengatakan minggu lalu: "Amerika Serikat mendapatkan imbalan yang sangat besar, saya menyebutnya imbalan, hanya dengan membuat kesepakatan."

Namun pada Kamis, ketika ditanya tentang hal ini, Trum hanya mengatakan bahwa AS akan mengambil pajak biasa dari perusahaan baru tersebut, dan menambahkan: "Kami akan menghasilkan uang dan kami akan mendapatkan banyak uang dari pajak."

TikTok pernah menghadapi penolakan bipartisan dari anggota parlemen atas kekhawatiran tentang privasi data, dan tuduhan bahwa China dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk menyebarkan propaganda atau merusak demokrasi AS.

TikTok berulang kali membantah klaim tersebut, tetapi Kongres dengan suara mayoritas tahun lalu memutuskan untuk memaksa ByteDance mencari pembeli AS atau menghadapi larangan di negara tersebut.

Mahkamah Agung dengan suara bulat menguatkan larangan tersebut pada Januari 2025. Pada hari pertamanya menjabat, Trump menandatangani perintah eksekutif yang menunda larangan tersebut dan sejak itu berulang kali menunda penegakannya.

Perintah eksekutif "Menyelamatkan TikTok" yang dikeluarkan Trump pada Kamis menyatakan bahwa kesepakatan tersebut mematuhi hukum yang disahkan Kongres, merupakan divestasi yang memenuhi syarat dan menyelesaikan masalah keamanan nasional. Divestasi dari ByteDance diperkirakan baru akan selesai dalam 120 hari ke depan.

Pekan lalu, Scott Bessent, Menteri Keuangan AS, mengumumkan bahwa AS dan China telah mencapai kerangka kerja untuk kesepakatan TikTok setelah serangkaian perundingan tingkat tinggi di Madrid. Negosiator perdagangan utama China, Li Chengang, mengonfirmasi kesepakatan tersebut pada hari yang sama sembari mengeluarkan peringatan terhadap upaya AS menekan perusahaan-perusahaan China.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE