News

Trump Terus Desak Uni Eropa Kenakan Tarif hingga 100 Persen ke China dan India

Kunthi Fahmar Sandy 14/09/2025 07:45 WIB

Presiden AS Donald Trump terus mendesak Uni Eropa untuk mengenakan tarif hingga 100 persen terhadap China dan India

Trump Terus Desak Uni Eropa Kenakan Tarif hingga 100 Persen ke China dan India (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Presiden AS Donald Trump terus mendesak Uni Eropa untuk mengenakan tarif hingga 100 persen terhadap China dan India, karena blok tersebut membeli sekitar seperlima gasnya dari Rusia pada tahun 2025.

Dilansir dari laman Forbes Minggu (14/9/2025)  Ia mengancam India secara langsung pada bulan Agustus dengan tarif yang jauh lebih tinggi dan menuduh para pejabat India tidak peduli dengan berapa banyak orang di Ukraina yang dibunuh oleh Mesin Perang Rusia.

Sebelumnya, Trump bertemu dengan Putin di Alaska pada bulan Agustus, beberapa minggu setelah Trump mengatakan akan mempertimbangkan sanksi baru terhadap Rusia atas perundingan damai yang macet, meskipun kesepakatan tidak tercapai selama pertemuan puncak tersebut.

Trump telah menekan negara-negara dalam beberapa pekan terakhir untuk menghentikan pembelian minyak Rusia atau menghadapi pungutan yang besar. 

Para pemimpin Eropa meyakinkan Trump dalam beberapa pekan terakhir bahwa Vladimir Putin dari Rusia harus dipaksa untuk melakukan perundingan damai, setelah upaya sebelumnya gagal, kata pejabat dan diplomat yang tidak disebutkan namanya kepada Politico.

Pada hari Jumat, AS dilaporkan meminta negara-negara dari Kelompok Tujuh—Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan AS—untuk mengenakan tarif yang lebih tinggi kepada India dan China dalam upaya mendorong Rusia untuk melakukan perundingan damai dengan Ukraina. 

"Saya siap menerapkan Sanksi berat terhadap Rusia ketika semua Negara NATO telah sepakat, dan mulai, untuk melakukan hal yang sama, dan ketika semua Negara NATO BERHENTI MEMBELI MINYAK DARI RUSIA," tulis Trump di Truth Social.

"Komitmen NATO untuk MENANG jauh di bawah 100 persen dan negara-negara dalam aliansi yang membeli minyak Rusia sangat mengejutkan!" kata dia.

Trump pun menerapkan sanksi terhadap Rusia, selain mengenakan pungutan 50 persen hingga 100 persen terhadap China, juga akan sangat membantu dalam mengakhiri perang Rusia dengan Ukraina, kata Trump.

“Jika NATO melakukan apa yang saya katakan, PERANG akan segera berakhir, dan semua nyawa yang hilang akan terselamatkan!. Jika tidak, Anda hanya membuang-buang waktu saya, dan waktu, tenaga, dan uang Amerika Serikat," tutur dia.

Sekadar info, Turki telah menjadi pembeli minyak Rusia terbesar ketiga sejak 2023, setelah China dan India, menurut Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih. Hongaria, Slovakia, Prancis, Belanda, dan Belgia menduduki peringkat sebagai importir bahan bakar fosil Rusia terbesar pada bulan Agustus.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE