Trump Tuduh Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bermotif Politik
Donald Trump, eks presiden Amerika Serikat (AS) yang juga capres dari Partai Republik, mempertanyakan keputusan Federal Reserve (The Fed).
IDXChannel - Donald Trump, eks presiden Amerika Serikat (AS) yang juga capres dari Partai Republik, mempertanyakan keputusan Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuannya hanya dua bulan sebelum pilpres.
The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) atau 0,5 persen menjadi di kisaran 4,75-5 persen dalam rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang berakhir pada Rabu (18/9/2024) sore waktu setempat.
"Ini pemangkasan yang besar," kata Trump, dilansir dari Bloomberg.
"Antara kondisi ekonomi benar-benar buruk atau mereka bermain politik. Tidak ada alasan lain," katanya.
Pemangkasan jumbo ini menguntungkan kompetitor Trump, Wakil Presiden Kamala Harris yang menggantikan Presiden Joe Biden sebagai capres dari Partai Demokrat. Kebijakan moneter yang lebih longgar akan memperkuat ekonomi dan kemungkinan juga meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pemerintah.
"Ini berita bagus bagi warga Amerika," kata Harris.
Pemangkasan ini merupakan yang pertama sejak pandemi. Beberapa tahun ke belakang, The Fed mengerek suku bunga acuannya berkali-kali untuk menekan lonjakan inflasi.
"Keputusan ini merefleksikan keyakinan kami bahwa, dengan merekalibrasi posisi kebijakan kami, pasar tenaga kerja dapat tumbuh moderat dan inflasi secara berkelanjutan menuju target dua persen," kata Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers seusai rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).
Pilpres akan digelar pada awal November. Sejumlah jajak pendapat menunjukkan Trump dan Harris bersaing ketat, khususnya di beberapa negara bagian yang menentukan. (Wahyu Dwi Anggoro)