Wali Nanggroe Aceh: Perbaikan Jaringan Listrik Perlu Pemulihan Infrastruktur Terlebih Dahulu
Kondisi medan dan infrastruktur yang rusak menjadikan proses pemulihan membutuhkan tahapan teknis yang tidak sederhana.
IDXChannel — Wali Nanggroe Aceh, Teungku Malik Mahmud Al Haythar menyatakan, bencana banjir dan longsor telah mengakibatkan kerusakan pada sejumlah jaringan distribusi listrik serta membatasi akses menuju beberapa wilayah terdampak. Kondisi medan dan infrastruktur yang rusak menjadikan proses pemulihan membutuhkan tahapan teknis yang tidak sederhana.
“Sebagian lokasi terdampak berada di wilayah dengan akses terbatas dan memerlukan penanganan infrastruktur dasar terlebih dahulu sebelum perbaikan jaringan listrik dapat dilakukan secara menyeluruh,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (16/12/2025).
Dia menilai, pemulihan kelistrikan saat ini berjalan secara bertahap seiring dengan upaya pembukaan akses dan penguatan koordinasi lintas sektor. Layanan kelistrikan merupakan bagian dari pemulihan menyeluruh yang sangat bergantung pada kondisi lapangan serta keselamatan para petugas.
Lebih lanjut, dia juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, instansi teknis, aparat, dan masyarakat agar proses pemulihan layanan dasar dapat berlangsung lebih cepat, terarah, dan berkelanjutan.
“Kerja bersama dan saling pengertian dari seluruh pihak sangat diperlukan dalam situasi pascabencana seperti ini,” katanya.
Dia berharap kondisi cuaca yang semakin stabil dan akses wilayah yang terus membaik dapat memperlancar tahapan pemulihan berikutnya, sehingga aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat Aceh dapat kembali berjalan normal.
Sebagai informasi, Tim Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Siaga Bencana melaporkan aliran listrik di 5.961 dari 6.500 desa terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh telah kembali menyala sedangkan 539 desa masih padam pada Senin (15/12/2025), pukul 19.00 WIB.
Dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM yang diakses pada Selasa (16/12/2025), Tim ESDM Siaga Bencana mencatat dari 970.954 pelanggan terdampak, sebanyak 774.401 telah menyala kembali.
Kabupaten dengan jumlah desa terdampak yang masih padam terbanyak adalah Aceh Tengah (147 desa), diikuti Bener Meriah (140), Aceh Tamiang (99), Gayo Lues (69), dan Aceh Timur (41).
Kabupaten lain yang masih memiliki desa padam antara lain Aceh Utara, Bireuen, Nagan Raya, Aceh Tenggara, dan Aceh Barat.
(Dhera Arizona)