Wapres: Prevalensi Stunting Turun 9,3 Persen dalam Lima Tahun
Wakil Presiden (Wapres)Ma’ruf Amin mengatakan prevalensi stunting di Indonesia mengalami penurunan sebesar 9,3 persen selama lima tahun terakhir.
IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan prevalensi stunting di Indonesia mengalami penurunan sebesar 9,3 persen selama lima tahun terakhir.
Hal itu disampaikan saat Ma’ruf Amin memimpin Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Stunting Tahun 2024 sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Semula, prevalensi stunting pada 2018 sebesar 30,8 persen, kemudian angkanya turun menjadi menjadi 21,5 persen pada 2023. Menurut Ma'ruf, hal itu menjadi bukti adanya kemajuan dalam pelaksanaan program percepatan penurunan stunting selama lima tahun terakhir.
"Artinya, dalam lima tahun kita bisa menurunkan prevalensi stunting sebesar 9,3 persen atau rata-rata 1,85 persen per tahunnya. Penurunan ini satu setengah kali lebih cepat jika dibandingkan dengan periode tahun 2013-2018," kata Ma'ruf.
Meski begitu, menurutnya masih ada target besar yang masih harus dicapai, yaitu membebaskan anak Indonesia dari stunting.
Oleh karena itu, dia berharap pemerintahan selanjutnya dapat menurunkan angka stunting lebih banyak lagi.
"Akan lebih baik lagi jika dapat melampaui pencapaian pada periode sebelumnya," kata dia.
Adapun untuk keberlanjutan program penurunan stunting, Ma’ruf menitipkan beberapa arahan sebagai pedoman bagi para pemangku kepentingan. Pertama, dia meminta agar evaluasi program sebelumnya dijadikan sebagai masukan utama bagi perbaikan program ke depan.
"Komitmen kepemimpinan dalam percepatan penurunan stunting di pusat dan daerah harus terus dipertahankan. Penajaman intervensi harus dilakukan agar program lebih tepat sasaran, mulai dari penyediaan data kelompok sasaran yang lebih akurat hingga pemantauan secara berkala," ujarnya.
Kedua, koordinasi lintas sektor terus diperkuat mulai dari tingkat pusat maupun daerah melalui pembagian peran yang jelas. Sebab, program penurunan stunting merupakan proyek nasional masif yang melibatkan 20 kementerian/lembaga, seluruh provinsi, kabupaten/kota, desa/kelurahan, serta lembaga non-pemerintah.
Ketiga, memasifkan diseminasi pemahaman tentang stunting yang benar kepada masyarakat. Menurutnya, pemahaman sebagian masyarakat terkait stunting masih banyak yang keliru.
“Pemahaman yang benar adalah titik awal untuk melakukan intervensi yang tepat sasaran,” kata Wapres.
(NIA DEVIYANA)