News

Warga Amerika Berpenghasilan USD100 Juta Dorong Ekonomi AS

Kunthi Fahmar Sandy 18/10/2025 10:07 WIB

Warga Amerika yang berpenghasilan lebih dari USD100 juta per tahun mendorong perekonomian AS.

Warga Amerika Berpenghasilan USD100 Juta Dorong Ekonomi AS (FOTO:Dok Laman Yahoo Finance)

IDXChannel - Warga Amerika yang berpenghasilan lebih dari USD100 juta per tahun mendorong perekonomian AS. Mulai dari industri maskapai penerbangan, otomotif hingga makanan kemasan, bahkan toko serba ada merasakan hal tersebut.

“Konsumen kami adalah konsumen kelas atas. Mereka kuat secara finansial. Mereka punya sarana. Mereka punya minat untuk bepergian,” ujar CEO Delta Air Lines (DAL) Ed Bastian kepada Yahoo Finance pekan lalu.

Bisnis premiumnya, seperti kabin Comfort Plus dan Delta One, mengalami peningkatan pendapatan sebesar 9 persen year-on-year pada kuartal tersebut.

CEO United Airlines (UAL), Scott Kirby, mengatakan perusahaan memiliki pangsa permintaan yang lebih tinggi di antara pelanggan setianya, yang mampu bepergian, dalam panggilan pendapatan dengan investor.

"Ada orang-orang memang memiliki penghasilan untuk terus bepergian," kata Kirby.

Namun, dia berusaha menepis kekhawatiran adanya perlambatan: "Jika permintaan menurun di kisaran bawah ketika terjadi tekanan ekonomi, akan ada lebih banyak kursi yang tersedia di United Airlines bagi pelanggan setia merek tersebut. Hal itu membuat [maskapai] tangguh," katanya.

Pendapatan preminya pun tumbuh 6 persen pada kuartal terakhir. Dalam laporan Beige Book terbarunya yang dirilis pada hari Rabu, Federal Reserve menemukan bahwa pengeluaran oleh individu berpenghasilan tinggi untuk perjalanan dan akomodasi mewah dilaporkan kuat di antara kontak bisnisnya.

Beige Book menambahkan, adanya beberapa laporan menyoroti bahwa rumah tangga berpenghasilan rendah dan menengah terus mencari diskon dan promosi di tengah kenaikan harga dan ketidakpastian ekonomi yang tinggi.

Namun di sisi lain, pada bulan September, pengeluaran rumah tangga di sepertiga teratas distribusi pendapatan naik sebesar 2,6 persen dibandingkan tahun lalu, menurut data dari Bank of America Institute yang diterbitkan awal bulan ini. 

Untuk sepertiga penerima pendapatan terendah, pengeluaran naik lebih rendah sebesar 0,6 persen. Survei yang dilakukan oleh JPMorgan menunjukkan hal yang sama dalam jangka pendek. 

Analis Matthew Boss menemukan bahwa konsumen berpenghasilan tinggi, yang merasa lebih baik tentang arah ekonomi AS, berencana untuk meningkatkan pengeluaran untuk barang-barang non-esensial seperti pakaian selama 12 bulan ke depan, dibandingkan dengan konsumen berpenghasilan menengah dan rendah, yang berencana untuk mengurangi pengeluaran.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE