Warren Buffett Kritik Trump: Perdagangan Tak Seharusnya Jadi Senjata
Investor legendaris Warren Buffett menyuarakan kritik terhadap kebijakan tarif dagang Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
IDXChannel - Investor legendaris Warren Buffett menyuarakan kritik terhadap kebijakan tarif dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Ini dilontarkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway di Omaha, Nebraska, Sabtu waktu setempat (3/5/2025)
Dilansir Forbes Minggu (4/5/2025), Dalam sesi tanya jawab, topik tentang perdagangan internasional, hambatan dagang, dan tarif menjadi pertanyaan pertama yang dilontarkan kepada Chairman dan CEO Berkshire Hathaway tersebut.
“Perdagangan seharusnya tidak menjadi senjata,” kata Buffett.
Buffett yang berusia 94 tahun itu menekankan pentingnya keterbukaan antarnegara dalam menjalin hubungan dagang. Menurutnya, masing-masing negara sebaiknya fokus melakukan apa yang mereka kuasai dengan baik.
“Tak diragukan lagi, perdagangan bisa menjadi tindakan perang dan saya pikir hal itu membawa dampak buruk, terutama pada sikap yang berkembang di Amerika Serikat,” kata dia.
Menurut pria dengan kekayaan Rp2.771 triliun itu, Amerika Serikat tidak perlu melancarkan perang dagang karena negara itu telah mencapai kejayaan sejak lama.
“Kita seharusnya berdagang dengan seluruh dunia, kita lakukan yang terbaik dari kita, dan mereka pun lakukan yang terbaik dari mereka,” kata Buffett.
Dalam wawancara sebelumnya dengan CBS News pada Maret 2025, Buffett bahkan menyebut tarif sebagai sejenis tindakan perang.
Dia juga menyindir bahwa tarif pada dasarnya hanyalah bentuk pajak.
“Dalam jangka panjang, tarif adalah pajak atas barang. Maksud saya, bukan Peri Gigi yang membayarnya," katanya.
Dalam menjawab pertanyaan dari peserta pertemuan, Buffett turut mengangkat kembali gagasannya soal sertifikat impor yang dia tuangkan dalam esai Fortune pada 2003.
Gagasan itu bertujuan menyeimbangkan perdagangan dan menghindari defisit neraca dengan sistem imbal balik bagi eksportir dan importir di Amerika Serikat.
“Perdagangan bebas memberi manfaat bagi semua negara,” katanya.
Buffett menegaskan, dunia yang sejahtera akan memberikan dampak positif bagi semua pihak, termasuk Amerika Serikat. Ia menyinggung keberadaan negara-negara yang memiliki senjata nuklir dan menilai ketegangan internasional justru bisa mengancam perdamaian global.
Dia juga meyakini bahwa kemakmuran negara lain tidak akan menjadi ancaman, melainkan justru peluang bagi Amerika Serikat.
Dalam laporan keuangan triwulanan Berkshire Hathaway yang dirilis 3 Mei 2025, perusahaan turut menyinggung ketidakpastian akibat kebijakan tarif tersebut.
(Nur Ichsan Yuniarto)