News

Waspada Varian Baru Covid-19 BQ.1 dan BQ1.1, Begini Penjelasannya

Febrina Ratna 05/11/2022 14:25 WIB

BQ.1 dan BQ.1.1 mulai berkembang di Amerika Serikat sebagai virus SARS-Cov-2 yang memicu pandemi COVID-19 terus berkembang.

Waspada Varian Baru Covid-19 BQ.1 dan BQ1.1, Begini Penjelasannya. (Foto: MNC Media)

IDXChannelVirus corona terus bermutasi dan memunculkan beragam varian virus baru. Bahkan baru-baru ini terdapat cabang baru dari subvarian BA.5 dominan Omicron yang dikenal sebagai BQ.1 dan BQ.1.1

Kedua subvarian itu mulai berkembang di Amerika Serikat sebagai virus SARS-Cov-2 yang memicu pandemi COVID-19 terus berkembang. Dilansirkan dari Reuters, pada awal Juli, BA.5 menjadi subvarian dominan dari virus corona yang beredar di Amerika Serikat, tetapi pada Oktober mulai digantikan oleh BQ.1 dan BQ.1.1 .

Apa itu BQ.1 dan BQ.1.1?

BQ.1 dan BQ.1.1 merupakan virus di antara lebih dari 300 sublineage varian Omicron yang beredar secara global. WHO menyebut sebesar 95% di antaranya merupakan keturunan langsung BA.5.

Keduanya mengandung mutasi genetik yang mempersulit sistem kekebalan untuk mengenali dan menetralisir virus. Itu membuat mereka lebih cepat menginfeksi orang meskipun kekebalan dari vaksinasi dan infeksi sebelumnya telah terbentuk.

Mutasi pada dua subvarian ini membuat obat antibodi bebtelovimab yang dijual oleh Eli Lilly and Co (LLY.N) tidak mungkin efektif dalam menetralisirnya,

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, obat yang digunakan untuk mengobati Covid-19 ringan hingga sedang pada orang dewasa dan anak-anak, tetap diizinkan untuk semua wilayah AS yang mungkin mengalami infeksi dari subvarian virus lainnya.

Meski begitu, belum ada kejelasan bagaimana versi baru virus corona itu akan memengaruhi populasi di Amerika Serikat, di mana penyerapan booster lambat dan pencegahan Covid-19 seperti menggunakan masker dan jarak sosial telah ditinggalkan.

Para ahli memperkirakan pengobatan antivirus oral Pfizer Inc (PFE.N) Paxlovid, yang bekerja dengan memblokir enzim yang perlu direplikasi virus diharapkan tetap efektif.

Sebuah studi darah dari tiga lusin orang dewasa menunjukkan suntikan meningkatkan antibodi penetral subvarian BA.4/BA.5 Omicron sebanyak empat kali lipat dibandingkan dengan suntikan asli setelah satu bulan.

Namun, ada bukti awal dari Pfizer dan mitra Jerman BioNTech SE (22UAy.DE) bahwa booster terbaru mereka, yang menargetkan BA.5 dan BA.4 serta virus asli, meningkatkan tingkat antibodi untuk menangkal infeksi terhadap subvarian Omicron pada orang lanjut usia.

Belum jelas apakah studi itu mampu membuktikan perlindungan yang lebih tinggi terhadap subvarian BQ.1 dan BQ.1.1. Tetapi hubungan dekat kedua subvarian itu dengan BA.5 mungkin menguntungkan bagi mereka yang telah mendapatkan suntikan booster.

Penulis: Ahmad Fajar

(FRI)

SHARE