WHO Desak Pemerintah di Seluruh Negara Larang Vape
WHO mendesak agar pemerintah di seluruh negara melarang penggunaan rokok elektrik (vape) seperti tembakau dan perasa pada alternatif rokok tersebut.
IDXChannel - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak agar pemerintah di seluruh negara melarang penggunaan rokok elektrik (vape) seperti tembakau dan perasa pada alternatif rokok tersebut. Hal itu untuk mengurangi kematian dan penyakit yang disebabkan oleh merokok.
Mengutip beberapa studi, meskipun vape memang belum memiliki cukup bukti dapat membantu perokok berhenti, akan tetapi vape memiliki bahaya kesehatan. Sehingga penggunanya akan cenderung memiliki rasa kecanduan nikotin, terutama pada kalangan anak-anak dan remaja.
“Anak-anak direkrut dan terperangkap pada usia dini untuk menggunakan rokok elektrik dan mungkin terpikat pada nikotin,: kata Tedros Adhanom selaku Direktur Jenderal WHO, dikutip dari Reuters, Kamis (28/12/2023).
WHO melaporkan lebih banyak pada anak-anak yang kecanduan vape dalam rentang usia 13-15 tahun, dibandingkan pada kalangan dewasa. Oleh sebab itu, WHO menyerukan perubahan termasuk larangan semua perasa seperti mentol, dan penerapan tindakan pengendalian tembakau untuk menggunakan vape.
Hal itu diberlakukan pada semua tempat termasuk di tempat-tempat umum. Walaupun sebetulnya WHO tidak memiliki otoritas atas peraturan nasional, dan hanya memberikan panduan.
Akan tetapi rekomendasinya sering diadopsi secara sukarela. Lebih lanjut, WHO dan beberapa organisasi anti tembakau lainnya mendorong peraturan yang lebih ketat pada produk nikotin yang lebih baru.
“Mengatur vape seperti rokok hanya akan berfungsi untuk memperkuat kesalahpahaman tentang risiko relatif vaping dan mengirim pesan yang salah tentang rokok,” ucap Marina selaku Direktur Senior Urusan Ilmiah dan Medis di Perusahaan Vaping ANDS.
Untuk itu, WHO mengatakan sementara risiko kesehatan jangka panjang tidak bisa dipahami yaitu karena vape menghasilkan beberapa zat yang diketahui menyebabkan kanker, dan menimbulkan risiko kesehatan jantung serta paru-paru yang dapat mempengaruhi perkembangan otak pada orang muda. (FRI)