1.000 Ton Layanan Kargo Siap Angkut Oleh-Oleh Jamaah Haji Indonesia
Pos akan menyiapkan sebanyak 1.000 ton untuk layanan kargo PosIND di musim haji 1445H/2024M.
IDXChannel - Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal R. Djoemadi mengatakan pihaknya akan menyiapkan sebanyak 1.000 ton untuk layanan kargo PosIND di musim haji 1445H/2024M.
Mengingat tingginya antusiasme jamaah haji Indonesia membeli oleh-oleh haji untuk keluarga setiba di tanah air.
Hal ini disampaikannya dalam penandatanganan Nota Kesepahaman bersama dengan Kementerian Luar Negeri dan Jasa Keuangan (OJK) hari ini (4/6) di Kementerian Luar Negeri, Jakarta.
"Kita targetkan sekitar 1.000 ton kargo haji yang dikirimkan para jamaah karena memang jemaah haji Indonesia paling suka belanja,"kata Faizal.
Dia menjelaskan bahwa PT Pos Indonesia melalui 'Pos Kargo Haji' mendapatkan respons positif oleh jamaah haji asal Indonesia. Hal ini terbukti sudah ada hampir 20 ton oleh-oleh dari Arab Saudi dan dikirimkan ke Indonesia.
Sebab membeli oleh-oleh haji seolah menjadi tradisi bagi jamaah haji Indonesia. Dengan terbatasnya bagasi, mengirim barang bawaan bisa menggunakan kargo.
"Alhamdulillahnya kami mendapatkan respons yang baik per hari ini insyaAllah sudah hampir 20 ton oleh-oleh dari para jamaah haji Indonesia yang dikirim ke Indonesia dan sampai di Jakarta,"ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga telah mengirimkan petugas ke Tanah Suci untuk mengirimkan kargo haji. Hal ini guna memastikan oleh-oleh ratusan ribu jamaah haji sampai tepat waktu ke Indonesia.
"Baru tahun ini biasanya kami nunggu di Indonesia kargo haji, tapi kali ini kita pro aktif mengirimkan 25 petugas ke Saudi Arabia untuk menyediakan layanan kargo haji, tentu saja bekerja sama dengan bea cukai,"katanya.
"Alhamdulillah para jemaah baru saja angkatan kloter pertama mendarat di Madinah, hari kedua sudah dikirimkan barangnya sudah sampai di Indonesia sebelum jamaahnya pulang,"ucapnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi menyampaikan bahwa MoU ini akan memperkuat sinergi Kemlu dan OJK, khususnya dalam hal:diplomasi di sektor keuangan. Serta perlindungan dan peningkatan peran pekerja migran Indonesia (PMI) dan Diaspora Indonesia di luar negeri.
"Kerja sama – kerja sama seperti ini saya kira sangat diperlukan, terutama untuk mendukung kerja diplomasi ekonomi, yang berarti mendukung pembangunan ekonomi di Indonesia, dan expertise dari OJK dan PT Pos sangat berharga dalam penguatan diplomasi ekonomi,"tuturnya.
(SAN)