Bisa Dicontoh, Intip Cara Mengelola Keuangan Rumah Tangga yang Islami
Mengelola keuangan rumah tangga yang islami sangatlah penting bagi pelaksanaan operasional rumah tangga.
IDXChannel - Mengelola keuangan rumah tangga yang islami sangatlah penting bagi pelaksanaan operasional rumah tangga. Mengelola keuangan tentu bukan hal yang mudah untuk dilakukan, namun juga bukan hal yang sulit atau rumit.
Pengelolaan keuangan keluarga membutuhkan konsentrasi dan kelengkapan yang tentunya disertai dengan kecerdikan dalam pengelolaannya. Semakin banyak keluarga tumbuh, semakin banyak keluarga yang harus mengurus diri sendiri, pendidikan anak. Pembiayaan ini jelas dapat mempengaruhi terciptanya keluarga sakinah, mawaddah, warahmah menurut Islam.
Kewenangan untuk menggunakannya erat kaitannya dengan kapasitas (competence) dan kesesuaian (integrity) dalam pengelolaan aset atau dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan perbankan. Prinsip Islam mengajarkan bahwa “Sebaik-baik harta yang shalih (baik) adalah dikelola oleh orang yang berkepribadian shalih (amanah dan profesional).”
Pembagian antara suami istri dalam aspek keuangan keluarga merupakan bentuk tanggung jawab suami untuk menghidupi istrinya secara sah dan tanggung jawab istri untuk menjaga, mengurus, mengurus dan mengurus keuangan rumah tangga. Islam mengajarkan berbagai aspek kehidupan termasuk keuangan, manajemen ekonomi rumah tangga dengan Islam diantaranya:
1. Membuat Prioritas Keuangan Keluarga
Rasulullah mengatur keuangan keluarga dimulai dengan memahami apa yang dibutuhkan keluarga dalam hal tabungan, tagihan perumahan, listrik, telepon, biaya utilitas, kesehatan. Prioritas keuangan dalam Islam adalah Zakat atau sedekah, tabungan, hutang dan belanja. Ada tiga jenis kebutuhan keluarga, antara lain:
- Kebutuhan primer merupakan nafkah-nafkah pokok bagi manusia yang dinilai dapat mewujudkan lima tujuan syariat seperti memelihara jiwa, akal, agama, keturunan dan kehormatan. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan makan, minum, tempat tinggal, kesehatan, rasa aman, pengetahuan hingga pernikahan.
- Kebutuhan sekunder menjadi kebutuhan untuk memudahkan hidup agar jauh dari kesulitan dan tidak perlu dipenuhi sebelum kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan ini masih berhubungan dengan lima tujuan syariat islam.
- Kebutuhan pelengkap menjadi kebutuhan yang dapat menambah kebaikan dan kesejahteraan Anda dalam kehidupan sebagai manusia. Kebutuhan ini bergantung pada kebutuhan primer dan sekunder dan yang berkaitan dengan tujuan syariat islam.
2. Mengelola Keuangan dengan Hemat dan Sederhana
Sebagaimana kita ketahui, Rasulullah dan para sahabat wafat tanpa meninggalkan banyak harta warisan atau harta yang melimpah. Hidup sederhana bukan berarti miskin atau tidak mampu mempertahankan hidup, hidup sederhana berarti kita tidak hidup berlebihan, kita hidup dalam kekayaan dan kebahagiaan di dunia.
3. Istri Boleh Membantu Keuangan Suami
Pengelolaan keuangan keluarga Islami harus didasarkan pada prinsip keyakinan bahwa penentu dan pemberi rezeki adalah Allah SWT dengan upaya yang disengaja untuk memenuhi kebutuhan akan komitmen dan kebajikan menuju penghasilan halal yang membawa manfaat dan berkah. Hal itu merupakan salah satu bentuk ta’awun ‘ala birri wat taqwa (saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan) yang dianjurkan Islam. (SNP)