Daftar Tunggu WNI yang Akan Umrah Tembus 59 Ribu Jamaah
Total jemaah umrah asal Indonesia yang belum diberangkatkan sebanyak 59 ribu lebih.
IDXChannel - Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nur Arifin mengatakan secara keseluruhan total jemaah umroh asal Indonesia yang belum diberangkatkan sebanyak 59 ribu lebih.
“Saat ini yg sudah daftar umroh belum berangkat ada 59 ribu lebih,” kata Arifin kepada MNC Portal Indonesia (17/10/2021).
Arifin menegaskan bahwa jemaah umroh harus sudah divaksin sebanyak 2 kali dengan jenis vaksin yang diakui oleh Arab Saudi, yakni Astrazeneca, Pfizer, Johnson, Moderna. Selain itu, Sinovac dan Sinovarm pun diperbolehkan namun harus melakukan booster.
“Syarat jamaah yg berangkat harus sudah divaksin 2 kali dengan vaksin yang diakui Arab Saudi, yaitu: Astrazaneca, Pfizer, Johnson and Johnson, dan Moderna. Sinovac dan Sinovarm sudah diterima Saudi tetapi harus dibooster,” terangnya.
Selain itu, pemerintah Indonesia sedang berupaya negosiasi dengan pemerintah Arab Saudi agar calon jemaah yang menggunakan vaksin Sinovac dan Sinovarm agar tidak perlu melakukan booster.
“Namun pemerintah RI masih melakukan diplomasi agar tidak usah dibooster. Karena rasanya tidak adil ketika masih banyak rakyat Indonesia belum divaksin sama sekali sementara ada sebagian mau divaksin 3 kali,” jelasnya.
Ia mengatakan pihaknya kini sedang mengkaji pembahasan mengenai teknis kembali dibukanya pelaksaan umroh bagi jemaah umroh asal Indonesia.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan teknis pemberangkat umroh. Misalnya kordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk standarisasi sertivikat vaksin dan standarisasi PCR. Juga integrasi peduli lindungi dengan tawakalna milik Saudi. Termasuk juga tentang karantina dan protokol kesehatan lainnya. Setelah permasalahan teknis selesai maka kami akan menyempurnakan regulasi tentang Pedoman umroh di era pandemi dan referensi biaya umroh di era pandemi, menyempurnakan regulasi yg sdh ada,” katanya.
Selain itu, Arifin juga menyebut bahwa kelompok yang diprioritaskan untuk berangkat umroh adalah jemaah yang pernah tertunda keberangkatannya dan jemaah yang menenuhi persyaratan protokol kesehatan serta administrasi lainnya. “Kelompok yg diprioritaskan berangkat adalah jamaah umroh yang tertunda dan siap berangkat dg protokol kesehatan serta biayanya,” ucapnya. (TIA)