Genjot Industri Halal dan Fesyen Muslim, Kemendag Gelar Inapro Expo Jatim 2021
Kemendag gandeng pihak swasta gelar InaproExpo 2021 untuk dongkrak industri halal dan fesyen muslim.
IDXChannel - Pemerintah termasuk Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah fokus menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia. Hal ini karena melihat potensi yang dimiliki anak bangsa serta pasar muslim di Tanah Air sangat menjanjikan.
Adapun salah satu cara pemerintah bersama pihak swasta dalam mengenalkan produk fesyen muslim kepada masyarakat, yakni dengan pegelaran Indonesia Product (Inapro) Expo 2021 yang dilaksanakan di Surabaya, Jawa Timur.
Kemendag turut berpartisipasi dengan menghadirkan Paviliun Kementerian Perdagangan. Paviliun tersebut menampilkan produk fesyen muslim enam pelaku usaha. Pelaku usaha tersebut adalah PT Shantika Fashion Jaya, LORI Fashion, RAMLI Collection, Rasyida Alam, Eling Galeri, dan PT Cipta Amanah Niaga.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan kehadiran produk fesyen muslim di Paviliun Indonesia selaras dengan upaya yang digalakkan Kemendag yaitu peningkatan ekspor sektor fesyen muslim dan produk halal.
“Sebelumnya, Kemendag telah menggelar Embracing Jakarta Muslim Fashion Week pada Kamis (18/11) lalu. Ajang yang diinisiasi Kemendag dan Kadin ini akan menjadi pergelaran akbar tahunan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia,” terangnya, Jumat (26/11/2021).
Didi berharap, pameran ini dapat memperkuat penetrasi industri halal dan fesyen muslim di Tanah Air sehingga turut mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Inapro Expo 2021 yang digelar secara hibrida pada 25-28 November 2021 bertujuan untuk mendukung gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) serta sebagai bagian upaya pemulihan ekonomi nasional. Dengan mengambil tema “Local Product to Global Market” pameran ini menampilkan berbagai produk unggulan Indonesia, khususnya provinsi Jawa Timur.
Selain produk fesyen muslim, Paviliun juga menghadirkan stan Informasi untuk mensosialisasikan layanan konsultasi ekspor melalui Export Center Surabaya (ECS).
Pada stan ini, Kemendag memfasilitasi 10 pelaku usaha yaitu Omaku (popcorn gourmet), PT Welco (selai), PT Suryajaya Abadipekasa (kornet daging, makanan kaleng siap santap), Elevens Cap (produk topi baseball), UD Sumber Jaya Abadi (produk sepatu), CV Hortindo Agrokencana Farm (sukun beku, pia, dan kacang), CV Bolu Ketan Mendut (keripik brownies), CV Dua Putri Sholehah (bawang goreng), Rubath Kopi Jombang (kopi), serta UD Fanka Mandiri (sambal pecel dan keripik pisang).
Dikatakan Didi, pemilihan ECS di Surabaya karena Kota Pahlawan ini dipandang sebagai lokasi strategis untuk pusat logistik dan perdagangan nasional. Selain itu, Surabaya merupakan hub untuk kawasan Indonesia Timur.
"Untuk itu, pembangunan ESC merupakan salah satu bentuk kontribusi Kemendag bagi penguatan ekspor," katanya.
Didi berpesan agar para pelaku usaha terus memanfaatkan kanal informasi yang tersedia untuk meningkatkan akses pasar produk ke pasar global.
(IND)