SYARIAH

Hadirkan Reksadana Syariah, OVO Gandeng Bareksa dan Syailendra Capital 

Tim IDXChannel 07/07/2021 12:01 WIB

Platform pembayaran digital OVO bersama Bareksa dan Syailendra Capital, menghadirkan produk investasi terbaru yaitu Reksadana Syariah pasar uang.

Hadirkan Reksadana Syariah, OVO Gandeng Bareksa dan Syailendra Capital  (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Platform pembayaran digital OVO bersama Bareksa dan Syailendra Capital, menghadirkan produk investasi terbaru yaitu Reksadana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid (Reksa Dana Syariah SOBAT Likuid). 

Ini merupakan produk reksa dana pasar uang syariah pertama di Indonesia yang bisa dicairkan secara instan ke uang elektronik (e-money), ini merupakan bentuk komitmen OVO bersama para mitranya ikut memajukan ekonomi syariah.

Menurut laporan Global Islamic Economy Report, permintaan akan produk dan layanan yang berbasis syariah meningkat cukup signifikan. Ekonomi syariah di Indonesia meningkat dari posisi ke 10 pada 2018 menjadi posisi ke 4 pada 2020.

Hal ini berbanding lurus dengan temuan survei yang dilakukan OVO, di mana setidaknya 40 persen pengguna OVO menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi produk investasi syariah. 

"OVO terus berkomitmen membantu pemerintah mempercepat literasi dan penetrasi keuangan di Indonesia, tidak hanya keuangan konvensional tetapi juga keuangan syariah. Dengan hadirnya Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid di aplikasi OVO, kami ingin memberikan pilihan yang lebih beragam bagi pengguna OVO dalam berinvestasi. Tidak hanya itu, produk ini menggarisbawahi komitmen kami dalam membuka akses yang terjangkau, tepercaya, dan nyaman dalam pengelolaan investasi," kata Head of OVO Invest, Hadibrata Mantik.


Produk Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid akan berfokus pada pengelolaan aset-aset syariah yang sesuai tata kelola produk investasi syariah. Meskipun dapat dimiliki dengan biaya minim, produk ini menawarkan bagi hasil investasi yang lebih tinggi dari produk deposito dengan target bagi hasil mulai dari 3 persen hingga 6 persen. Sehingga pengguna OVO kini bisa mendapatkan imbal balik cukup baik atas dana yang disimpan di OVO.

Sementara Direktur Syailendra Capital, Harnugama, menjelaskan bahwa Syailendra Capital yang memiliki total AUM lebih dari Rp 25 triliun (termasuk RDPT & KPD) pada akhir Desember 2020, melihat antusiasme investor ritel dan menawarkan produk reksa dana pasar uang syariah karena pilihan tersebut adalah yang paling mudah serta minim risiko untuk nasabah bertransaksi online. 

Di sisi lain, Chief Research and Business Development Officer Bareksa, Ni Putu Kurniasari, menjelaskan perkembangan industri reksadana syariah sepanjang dua tahun terakhir cukup pesat. 

"Minat masyarakat terhadap reksadana berbasis syariah cukup besar dan semakin berkembang. Ke depan, potensinya lebih besar lagi mengingat Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar," jelas Putu.

Dan menurut data OJK, nilai dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp77,5 triliun per April 2021, tumbuh lebih dari dua kali lipat dibandingkan akhir 2018 senilai Rp 34,5 triliun. Pada saat yang sama, pangsa pasar reksadana syariah juga membesar menjadi 13,65 persen pada akhir April 2021. Angka ini melesat dibandingkan dengan 6,82 persen saja per akhir 2018.

(IND) 

SHARE